PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Di ALAM situasi yang serbaenak saat ini,
terutama karena negara mengalami delegitimasi
Setelah dibukanya kran reformasi dan demokrasi

Rakyat bebas menyatakan tuntutan akan kebebasan dan hak asasi

Pascareformasi, dunia yang dulu tabu kini menjadi haru biru

Pascareformasi, demostrasi dulu diharamkan kini menjadi tren aksi

SIapapun memiliki Kebebasan untuk menyampaikan pikiran dan pendapatan yang dilindungi undang-undang



Bebas berpendapat haram demokrasi
Namun halal untuk pendapatan dari demokrasi

Bebas mencaci maki keadaan bahkan pemerintahan
Namun sangat sopan saat dilantik dan diambil sumpah jabatan

Bebas mengatakan Pancasila Thogut,
Namun marah jika naik pangkat tak ikut

Bebas mendoktrin UUD undang-undang kapitalis
Namun ketika ada RUU Ormas tak kuasa menangis

Sungguh demokrasi kata yang selalu dibenci namun dirindu, terutama oleh kaum ambigu.

Saat demokrasi dibenci, 1001 dalil dihadirkan.
Saat demokrasi dirindu, 1001 dalih didatangkan.

Oh ternyata ... haram-halal, thogut itu ada karena ketakutan "jatah" diambil yang lain.

Oh ternyata ... hari-hari dianggap usang jika "syahwat kepentingannya" tak diperhatikan.

Pantas saja ... alam pun sangat enggan menengok cakrawala yang digembar-gemborkan.
Bahkan klaim-klaim pun ibarat daun kering yang mulai berjatuhan.
Mungkin itulah akibat perjuangan yang hanya klaim dan kalam.

[Ustd. Nandang Burhanudin]

 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).