PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Jokowi adalah muslim, terlepas dari kadar keislaman dan pemahamannya terhadap Islam, dia punya kelebihan. Kelebihannya sudah sering diumbar oleh para pendukungnya di berbagai media. Semoga Allah Ta’ala memberikannya balasan yang setimpal. 
Prabowo juga seorang muslim, terlepas dari kadar keislaman dan pemahamannya terhadap Islam, dia juga punya kelebihan. Kelebihannya pun juga sering diberitakan para pendukungnya di berbagi media. Semoga Allah Ta’ala memberikannya balasan yang setimpal. 
Janganlah kelebihan kedua orang ini membuat masing-masing pendukung buta mata, mati akal, dan kerasnya hati, sampai membela keduanya secara membabi buta dan serampangan, hingga mendudukannya sekelas nabi. 

Sebuah amplop putih berisi undangan menjadi pembicara sebuah seminar berada di tanganku. Dengan hati-hati aku robek amplop itu untuk mengeluarkan isinya, sebuah kertas HVS yang terlipat. Saat kubuka kertas itu aku menemukan namaku, Adi Saputra, sebagai pembicara dengan topik "Al-Qur'an menolak Pluralisme" di salah satu baris di antara deretan huruf-huruf yang membentuk isi surat.

Aku menghadapkan wajahku pada orang di depanku. "Baik. Insya Allah bisa." Ujarku sambil tersenyum.

"Makasih banyak, bang. Makasih banyak." Senyum orang di depanku lebih lebar. Terasa seperti senang mendengar kesediaanku.

"Siapa aja pembicara yang diundang?"

"Dari LSM Kajian Pluralisme Indonesia, ada Pak Hendrawan."

Ada yang berbeda dengan suasana Pemilu tahun ini. Komunitas Salafi yang biasanya Golput kini sebagian besar akan berpartisipasi dalam pemilihan Presiden pada Juli mendatang.

Tokoh muda Salafi Yogyakarta, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal mengajak kaum muslimin untuk memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta. Dia lakukan karena hanya pasangan ini yang bisa memberikan harapan kepada umat Islam.

“Ya Allah, mudah2an kemenangan berpihak pada Prabowo - Hatta yang disokong oleh partai-partai Islam,” kata Abduh Tuasikal dalam laman Facebooknya, Senin (19/5/2014).

Alumni S2 Jurusan Kimia di King Saud University ini menilai pasangan Prabowo-Hatta lebih kecil madhorotnya dibanding pasangan Jokowi-JK jika jadi presiden nanti. Dengan tegas dia mengungkapkan, negara ini tidak ingin dikuasai oleh para preman. 
“Dibanding negara ini dikuasai partai preman,” ujarnya.


Karena banyak yg bertanya siapa yg harus kita dukung, maka saya pribadi memilih #capres yg lebih membawa kemaslahatan bangsa
Alasan pertama cinta NKRI, saya melihat Parabowo terbukti membela NKRI sebagai militer, maka sangat tepat sebagai #capres terbaik
Prabowo didukung oleh mayoritas umat Islam, maka saatnya umat Islam bersama mayoritas umatnya, jangan tergiur dg sogok yg jelas haram
Ingat kesalahan umat ini mendukung #capres terbaik akan mengalami kerugian 5 tahun ke depan. Ayo segera tentukan yg terbaik

Dari segi ketegasan dan keberanian Prabowo jelas lebih tepat, dan kita sekarang butuh #capres yg pemberani untuk membela umat ini
Dari segi kekuatan fisik Prabowo terbukti kuat, dan kita diajarkan agar memilih #capres yg terbukti kuat secara jasmani

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Rabu (14/5), telah menetapkan sebanyak 560 calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI yang terpilih dalam pemilu anggota legislatif, 9 April lalu.
 

Berdasarkan penghitungan perolehan kursi oleh KPU, PDI Perjuangan mendapat jatah kursi terbanyak, yaitu 109 kursi, diikuti Partai Golkar 91 kursi, Partai Gerindra 73 kursi, Partai Demokrat 61 kursi, dan PAN 49 kursi. Kemudian, PKB sebanyak 47 kursi, PKS 40 kursi, PPP 39 kursi, Partai Nasdem 35 kursi, serta Partai Hanura 16 kursi.

 

Penghitungan itu berdasarkan pada perolehan suara masing-masing parpol yang tertuang dalam Surat Keputusan Nomor 411/Kpts/KPU/Tahun 2014 tentang Penetapan Hasil Pemilu Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten-Kota dalam rangka Pemilu 2014.


Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi mengumumkan perolehan kursi partai politik berdasarkan hasil pemilu legislatif 2014. Penetapan perolehan kursi dibacakan oleh Ketua KPU Husni Kamil Manik yang dimuat dalam Surat Keputusan Nomor 416/kpts/KPU/2014, Rabu sore, 14 Mei 2014.

Berikut perolehan kursi Dewan Perwakilan Rakyat untuk periode 2014-2019:

Jakarta - Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara DPR dan DPD akhirnya bisa selesai sesuai tepat waktu. KPU selanjutnya menetapkan hasil pemilu legislatif. Hasilnya, PDIP meraih suara tertinggi.

"Menetapkan memutuskan keputsan KPU tentang hasil pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten kota secara nasional dalam pemilu 2014," kata komisi ketua KPU Husni Kamil Manik di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Jumat (9/5/2014).

Keputusan KPU itu tertuang dalam nomor 411/kpts/KPU/2014 tentang penetapan hasil pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten kota secara nasional dalam pemilu 2014.

Selamat!! Itu yang saya ucapkan buat kalian semua ...

Selama ini,  perajin survei bak tukang sihir terhadap persepsi publik ..

Mereka menyebut kalian tidak lolos ke Parlemen ..

Survei mereka selalu menggelumbungkan partai-partai nasionalis sekuler ..

Tapi kenyataannya tidak demikian ...

Kalian masih eksis dan masih bisa memberikan warna jagad perpolitikan Indonesia ..

Apalagi PKS .. selamat!! Karena engkau yang paling banyak digebuk oleh media, baik jalan darat, laut, dan udara ...

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).