PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Presiden Mursi, Karunia Allah yang Terzhalimi
By: Nandang Burhanudin
**** 


Silahkan anda berbeda pendapat atau membenci Mursi dan organisasi Ikhwanul Muslimin. Namun anda akan tercengang, As-Sisi dan lembaga BPK serta Bappenas Mesir mengakui, di era kepemimpinan Mursi, Mesir mengalami lonjakan devisa dan swasembada pangan dimulai. Mursi satu-satunya Presiden Mesir yang tak menerima fasilitas VVIP apapun. Tak sepeserpun uang negara digunakan untuk kepentingan pribadi. 

Di era Mursi, Gaza bergelora. Saat Israel menyerang Gaza tahun 2012, Mursi mengirimkan PM Hisyam Qandil ke Gaza berikut bantuan kemanusiaan. Mursi pula yang membuka pengungsi Syiria ke Mesir melalui bandara, tanpa harus visa. Di masanya, anak-anak Bawwab (penjaga gedung RUSUN) terbuka meraih jabatan penting. Kader-kader IM turun membersihkan sampah dan mensuplai logistik. 


Israel geram. AS berang. Terutama dengan aksi swasembada gandum di era Mursi yang mengancam ketergantungan terhadap AS. Toa-toa milik AS dan Israel pun bersatu padu. Mursi diserang dari segala penjuru. Mulai kaum sekuler-liberal-Kristen Koptik, hingga Salafy dan HT. Suaranya tentu berbeda, namun ibarat bandul bertemu dalam satu kepentingan yang sama: Mursi dipandang cacat. 

Puncaknya. Presiden Mursi lemah saat harus berhadapan dengan republik intelejen. Informasi-informasi dari badan intelejen mengatakan akan ada kudeta oleh Marsekal Thanthawi. Lalu di meja Mursi dihadirkan biodata kepala Intelejen sejak era Mubarak, Brigjen Abdul Fattah As-Sisi yang dikisahkan ia seorang yang alim, rajin ibadah, hafal Al-Qur'an, dan thesisnya saat belajar di AS berisi tentang sistem Khilafah adalah sistem yang cocok di Mesir.

Mursi terkecoh dengan memecat Marsekal Thanthawi dan 76 jenderal lainnya. As-Sisi diangkat sebagai Menhan. Sebulan sebelum kudeta berdarah menegaskan, "Militer tidak tertarik turun ke jalan merebut kekuasaan." Menurut As-Sisi kepada Mursi, "Jika militer turun, maka Mesir akan mundur 40 tahun ke belakang." Di TV, As-Sisi menjamin bahwa dirinya tidak memiliki ambisi berkuasa. Namun semua ucapan itu adalah bualan dan kebohongan belaka. 

Di sini rahasianya, mengapa As-Sisi selalu mengenakan kacamata hitam. Tengoklah saat diterima Jokowi. As-Sisi tidak bisa menutupi kebusukan dirinya, dari sorot matanya yang bergelimang darah. Kini Mursi dipenjarakan dengan tuduhan rekayasa. As-Sisi mengembalikan Mesir kembali mundur 40 tahun ke belakang. Mesir yang seharusnya hari ini memproduksi alutsista sendiri, swasembada pangan dan obat-obatan. Kini Mesir terpuruk di jurang kehinaan, mengharap bantuan dan sumbangan dunia luar. Sementara kekayaan MEsir diserahkan ke Israel. 

As-Sisi dan Jokowi adalah dua sisi mata uang yang sama. Jokowi benar saat menyambut hangat dan akrab dalam pertemuan. Sebab mereka memiliki tugas yang sama, dari mentor yang sama. Keduanya sama-sama lekat dengan dusta dan hobi pencitraan. Sementara Mursi dihinakan, sebagaimana Indonesia pernah menghinakan Presiden BJ Habibie.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).