PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Tentang Mesir: Dua Imam Masjidil Haram Berselisih Paham?
By: Nandang Burhanudin
****

Tragedi pembantaian Rab'ah dan An-Nahdhah, serta sikap Saudi Arabia yang terang-terangan mendukung bahkan menjadi donatur utama kudeta, memunculkan friksi di dalam tubuh Saudi Arabia. Termasuk perbedaan sikap dua Imam utama Masjidil Haram, Syaikh As-Sudais dan Syaikh Su'ud Asy-Syuraim.

Hal ini dilatarbelakangi doa Syaikh As-Sudais yang mendoakan kesuksesan (taufiq) kepada para pembantai demonstran. Terang saja, para pecinta Syaikh As-Sudais marah dan mencurigai beliau dalam keadaan ditekan oleh pemerintah dan para pengeran Saudi.

Syaikh Sa'ud Asy-Syuraim pun di akun FB beliau mengarahkan nasihat kepada Syaikh As-Sudais dengan tegas dan terang:


 
Putriku tercinta dan guruku yang mulia.. Asma al-Beltaji, aku tidak mengucapkan selamat tinggal padamu, tapi kukatakan bahwa besok kita akan bertemu lagi.

Kau telah hidup dengan kepala terangkat tinggi, berjuang melawan tirani dan belenggu serta mencintai kemerdekaan. Kau telah hidup sebagai seseorang yang diam-diam mencari cakrawala baru untuk membangun kembali bangsa ini, memastikan tempatnya di tengah-tengah peradaban.

Kau tidak pernah dijajah oleh perkara sia-sia yang menyibukkan para remaja se usiamu. Meskipun pendidikan tidak mampu memenuhi aspirasi dan ketertarikanmu, kau selalu yang terbaik di kelas

Aku tidak punya cukup waktu untuk membersamaimu dalam hidup singkat ini, terutama karena waktuku tidak memungkinkan untuk menikmati kebersamaan denganmu. Terakhir kali kita duduk bersama di Rabaa Al Adawiya kau berkata padaku, "Bahkan ketika Ayah bersama kami, Ayah tetap sibuk" dan kukatakan "Tampaknya bahwa kehidupan ini tidak akan cukup untuk menikmati setiap kebersamaan kita, jadi aku berdoa kepada Tuhan agar kita menikmatinya kelak di surga."

ANTARA FATWA POLITIK DAN FATWA POLITIS : Analisa Fatwa thd Kudeta yg belakangan muncul di Rodjagroup
 

Oleh: Ust. Abdullah Haidir, Lc
Riyadh, Arab Saudi

Fatwa sangat penting kita ketahui khususnya untuk menghadapi berbagai dinamika kehidupan yang terus berkembang sehingga kita mengetahui kedudukannya dalam syariat. Tak terkecuali dalam masalah politik. Akan tetapi dalam masalah politik, permasalahannya sangat sensitif, karena sudut pandangan dan latar belakangnya bisa jadi sangat beragam, dan yang lebih rawan adalah syarat kepentingan. Sehingga dalam batas tertentu, kita sulit membedakan apakah ini fatwa politik ataukah fatwa politis…

Revolusi Arab yang terjadi belakangan ini misalnya dapat kita ambil contohnya. Banyak hal yang harus kita lihat, subtansinya mungkin sama, rakyat tidak puas dengan pemimpinnya yang diktator, tapi masing-masing memiliki cara dan gaya penyelesaian. Ada Maroko yang paling smooth, ada yang lumayan lancar seperti Tunisia, ada yang berdarah-darah namun relatif berhasil menumbangkan sang dictator, seperti Libia dan Yaman. Yang sangat kelam adalah Suriah dan kini Mesir yang hingga kini terus berlanjut dan berdarah. Semoga Allah angkat semua nestapa ini dari saudara-saudara kita di sana.


"Syuhada Rabaa" Foto Pengantin Baru Paling Menyedihkan di Mesir Menurut Reuters

Foto diatas adalah salah satu syuhada diantara ribuan yang gugur pada pembantaian junta militer Mesir saat pembumihangusan

Medan Rabi'ah Al-Adawiyah (14/8/2013). Foto ini oleh Reuters disebut foto pengantin baru yang paling menyedihkan di Mesir. Para syuhada telah menunaikan dan membuktikan janjinya dihadapan Allah, mereka hidup disisiNya dengan penuh kebahagiaan. Yang ditinggal pun tetap tegar dengan keyakinan bahwa kelak mereka akan dipertemukan kembali di jannahNYa.


Berikut, salah satu ungkapan istri syuhada, Asmaa Hussein, yang suami-nya Amr Mohammed Kassem diantara ribuan syuhada Mesir. Suamiku, Amr Mohamed Kassem kembali ke pangkuan Tuhannya pada usia 26 tahun. Ia ditembak peluru tajam di dagunya hingga menembus leher. Ia gugur ketika mengikuti unjuk rasa di Alexandria, untuk menuntut keadilan bagi semua yang telah dibantai secara biadab oleh pasukan militer pada hari-hari dan pekan-pekan sebelumnya di seluruh penjuru Mesir.


RENUNGKANLAH, WAHAI PENDUKUNG KUDETA!!!

Oleh : Irsyad Syafar, LC

Wahai Raja Arab Saudi yang telah membiayai kudeta Militer yang kejam dan membantai ribuan umat Islam di mesir. Jangan anda kira semua posisimu sebagai pengawal dua masjid Haram menjadikan semua perilakumu adalah benar. Kebenaran hanyalah milik Allah dan RasulNya. Bagimu dan konco-koncomu raja-raja arab, renungkanlah ayat Allah ini:

أَجَعَلْتُمْ سِقَايَةَ الْحَاجِّ وَعِمَارَةَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ كَمَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَوُونَ عِنْدَ اللَّهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ (التوبة: 19)

“Apakah kalian mengira memberi minum jamaah haji dan mengurus Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah. Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang yang zhalim”. (QS At Taubah: 19)

Pesan Ulama Saudi kepada IM:

“Akhi, janganlah berputus asa dan jangan gentar..."
Senin, 12 Agustus 2013

Ulama hadits dari Arab Saudi, Syaikh Sulaiman bin Nashir Al-‘Ulwan menegaskan, peristiwa yang terjadi sekarang di Mesir adalah perang antara Islam dan kufur, bukan dua buah komunitas yang berbeda.

“Saya merenungi peristiwa yang terjadi di Mesir. Setelah itu saya yakin, nama itu perang antara Islam dan kekufuran. Bukan antara satu jamaah dengan jamaah lain,” tutur ulama yang beberapa waktu lalu dibebaskan dari penjara Arab Saudi, seperti dikutip Islam Memo, 3 Agustus 2013.

Murid Syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin itu menjelaskan, kesenangan yang diekspresikan oleh media atas apa yang menimpa Muslimin berupa pembantaian, tekanan dan menjejalkan mereka ke dalam penjara adalah bentuk kemunafikan.

Tragedi Rab'ah II, Membongkar Pecundang Hakiki!
by: Nandang Burhanudin
*****

Waktu Moursi menjabat, ada yang teriak-teriak: "Myanmar noh ... umat Islam dibantai. Mana presiden yang katanya hafizh Al-Qur'an?"

Lalu ada yang komen sinis, "Alah ... yang hapal Al-Qur'an banyak ... !"

Ketika Moursi dikudeta militer, orang yang sama komentar, "Salah sendiri! Percuma orang Islam naik tanpa Islam."

Saat tragedi Rab'ah I, dia komentar, "Salah sendiri. Mau-maunya dibodohi demokrasi!"

Nah setelah tragedi Rab'ah II, ribuan sudah syahid dan puluhan ribu luka-luka, ia komentar pula, "Itu hukuman bagi penghamba demokrasi!"

Singkatnya, menuntut orang lain berbuat maksimal. Namun ia tak pernah berkontribusi walau hanya bentuk sumbangsih minimal. Ketika yang dituntut maksimal celaka, ia malah teriak; "Puas ... puassssss ... puaassss ... habis gak mau denger nasihat gue sich!"

Demi Israel, Mesir Dilumpuhkan
By: Nandang Burhanudin
*****
http://www.welt.de/politik/ausland/article118679537/Die-USA-haben-Aegypten-fallen-gelassen.html

As-Sisi kini baru sadar, bahwa dirinya hanya jadi pion yang dimanfaatkan Anne Patterson, Dubes AS di Mesir. Dalam dialog dengan salah satu situs zionis sebelum kudeta, Jumat (26/07/13) Dubes Amerika Serikat di Kairo, Anne Patterson, mengeluarkan pernyataan bahwa yahudi akan kembali ke Mesir pada tahun 2013 dan orang-orang Mesir akan menuntaskan kemiskinan dan kelaparan melalui mereka. Patterson berkata, “Kembalinya yahudi dari seluruh penjuru dunia ke tanah “yang dijanjikan”, yaitu dari sungai Nil sampai Eufrat, sudah menjadi dekat. Dan akan terwujud pada tahun 2013 ini” ujarnya sambil bangga bahwa dirinya memainkan peran penting dan berbahaya dalam mewujudkan nubuwat yahudi.

Thanks Mursi, Berkat Kudeta Semua Terungkap!
By: Nandang Burhanudin
*****

Ikhwanul Muslimin telah bersabar 80 tahun menahan diri untuk;
=> selalu menebar aksi simpatik, kendati selalu disidik;
=> selalu memberi walau tak henti dikebiri;
=> selalu berbagi cinta, meski dibalas hina dina;

Kini, saat ratusan pendukung Ikhwanul Muslimin dibantai
Kita dengar, tuduhan teroris tak pernah usai
Kita dengar, tebaran fitnah terus berantai
Seakan berharap, Ikhwan Muslimin terus dibonsai

Pernyataan sikap Kedua dari Gerakan Univ Al-Azhar terhadap Kudeta Militer Mesir

Setelah dinding-dinding universitas kita telah ternodai dengan darah-darah para pembebas negara setelah ditembakan ke atas mereka oleh penembak jitu dari Kementerian Dalam Negeri yang telah mengarahkan peluru hidup ke wajah dan dada para demonstran Rabiatul Adawiyah dan jatuh berguguranlah para syuhada 'yang tidak berdosa dalam pembunuhan kemanusiaan dalam jumlah yang tidak terjangkau oleh akal.

Telah menjadi wajib atas kita untuk memenangkan dan mendukung saudara-saudara kita dan mempertahankan mahasiswa dan universitas kita yang telah dibebankan dengan berbagai tohmahan, universitas kita yang memegang simbolik agama di mata dunia.

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami adalah Gerakan Azhariyun menentang kudeta dengan penuh kesetiaan kami:

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).