PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Apakah Presiden Mursi (akan) Dibunuh Pada 4 November 2013?
By: Nandang Burhanudin
*****

Tuduhan demi tuduhan telah dirancang. Tanpa ada bukti di pengadilan pun, Presiden Mursi telah mendekam di penjara sejak kudeta dimulai tanggal 30 Juni 2013. Mursi telah dijauhkan dari keluarga, jamaah, teman dekat, bahkan penasihat kepresidenan dan paspampres yang selama ini setia mendampinginya.

Kini, tanggal pengadilan Mursi telah diputuskan; 4 November 2013. Menurut Amr Faraj, ia memprediksi akan ada empat opsi:

Erdogan, Prestasi yang Tak Kenal Stagnan!
*****

Mari kita bandingkan dengan para penyeru khilafah semu!

Presiden Republik Turki Abdullah Gul dan PM Turki Recep Tayip Erdogan meresmikan kereta bawah laut yang diberi nama Marmaray Projesi, Selasa (29/10). Peresmian itu menandai terwujudnya mimpi 153 tahun rakyat Turki untuk memiliki kereta bawah laut.

Proyek kereta bawah laut ini sudah dicanangkan sejak tahun 1861 oleh Sultan Abdul Majid dan Sultan Abdul Hamid pada tahun 1891. Keduanya merupakan Sultan Osmanli yang berkuasa pada saat itu. Untuk mewujudkan mimpi tersebut pemerintahan Turki saat itu mendatangkan sejumlah ahli dari AS, Inggris, dan Perancis untuk merencanakan proyek tersebut.


Oleh Bang WBS

Saya ingin mengutip beberapa penggalan orasi Presiden Partai Keadilan Sejahtera dan Ketua Umum Partai Demokrat. Ada banyak hal yang sama; mereka berorasi dihadapan kader masing-masing, dengan semangat yang berapi-api, tujuannya memberi semangat kepada kadernya, tapi… ada kualitas orasi yang berbeda.

Mungkin ini yang coba saya perbandingkan :

Ilmuwan dan peneliti tomografi, Warsito Purwo Taruno, tidak diizinkan untuk menjadi pembicara dalam seminar deteksi dini kanker di Hotel Sahid Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2013. Rencana presentasi penemu rompi anti kanker itu mendapat protes dari asosiasi dokter.

“Dari Kementerian Kesehatan akhirnya tidak memberi izin saya menyampaikan materi seminar saya tentang ECVT untuk diagnostik, meskipun tadinya undangan awalnya juga berasal dari Kementerian Kesehatan,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 22 Oktober 2012.

Rencananya, presentasi ECVT itu akan disampaikan Warsito dalam seminar bertajuk “Workshop Deteksi Dini Kanker Payudara dengan Menggunakan Metode Nonradiasi.”

Menjadi Kader "Laa Syai" (Dianggap Nothing)
By: Nandang Burhanudin
****
Dalam setiap perjuangan berjamaah, kita diperlihatkan pelbagai fragmen tipe-tipe pejuang. Ada pendiri sebuah ormas-parpol-yayasan-jamaah-komunitas-DKM, namun kemudian menjadi "musuh" dan lawan antagonis yang membenci secara simultan. Berawal dari cinta tidak ada matinya, di kemudian hari berubah menjadi benci tiada henti!


Ada juga fragmen pribadi yang dianakemaskan, dibina dengan sentuhan-sentuhan tangan magis, "dibesarkan", "ditokohkan", bahkan "diberi ruang gerak yang lebih". Namun di kemudian hari, ia menjadi The Jobwhat. Tidak mengerti apa yang harus dilakukan dan misi apa yang harus diperjuangkan. Di awal ia selalu di depan! Namun pada akhirnya ia menjadi yang selalu ketinggalan!

Pesan Asy-Syahid (Atas Izin Allah) Walid Qandil, Syuhada Rab'ah Kepada Kaum Ambigu dan Aktivis Pasif
By: Nandang Burhanudin
****

Walid Qandil, sosok muda ceria yang menjadikan Islam sebagai way of life nyata, tidak sekedar propaganda mulut berbusa. Lahir dengan nama Abdullah Qandil, tanggal 5 September 1976. Lulus SMS dari Sekolah Militer angkatan 94/95, lulus Fakultas Perdagangan Univ. Kairo tahun 1998, meraih gelar CPA dari Amerika. Setelah itu ia pulang ke MEsir dan bekerja di perusahaan Hazem Hasan selama 1 tahun. Setelah itu ia bekerja di Yaman, Saudi Arabia, Abu Dhabi. Lalu pulang kembali ke MEsir dan bekerja di perusahaan IT sebagai akuntan. Belajar ilmu syariah dari Syaikh Muhammad Amr Abdullatif SYaikh Hadis di Mesir dan belajar Fiqh dari Syaikh Mamduh Jabir.

Mursi, Rahmat Allah yang Disia-siakan!
By: Nandang Burhanudin
*****

Soal Mesir, siapapun yang objektif menilai dan masih memiliki nurani, maka akan berkesimpulan; Mesir terpuruk ke dalam Jahiliyah di era modern. Mesir yang sepatutnya menjadi ibu kandung peradaban, kini tak lebih baik dari sampah peradaban. Mesir yang sangat kaya dengan teori ilmu dengan kajian-kajian kontemporer, melahirkan ribuan ilmuan dari pelbagai kajian, kini benar-benar tenggelam dalam kegelapan. Apa fungsinya penjelasan Tafsir Al-Qur'an berjilid-jilid, namun justru pembantaian terjadi. Apa manfaatnya kajian Fiqh, jika masalah perbedaan pandangan politik menjadikan lawan politik sebagai elemen yang halal darahnya.

Kini saya menemukan kebenaran statemen Erdogan. "Cukup menjadi manusia untuk berempati terhadap tragedi di Mesir." Bahkan Presiden Brazil Dilma Rousseff, "Mursi adalah Presiden yang sangat bersemangat membangun aliansi Mesir-Brazil-Turki-Qatar. Aliansi yang menciptakan benteng industri, ekonomi hingga kami bisa bersaing di tataran global. Kami telah bersepakat untuk membangun pabrik semen terbesar di dunia, pabrik kendaraan berat pengangkut kargo. 

Rokok Demokrasi
*****

Ada seseorang yang mengirimi gambar via inbox. Setelah saya cermati, gambar tersebut mirip dengan gambar bungkus rokok GG. Namun sudah diedit fotoshop; Gudang Haram. Di bawahnya ada tulisan: democration (lihat gambar).

Sungguh yang bikin gambar, yang mengupload, dan mengedit gambar adalah orang-orang cerdas yang terbatas. Disebut cerdas, sebab ia pandai memelintir gambar dan menilai hal-hal mubah jadi haram. Bahkan katanya demokrasi dapat menyebabkan kekufuran, masuk neraka, azab dunia akhirat.

Mengapa terbatas? Ya seperti para perokok umumnya, orang-orang tahu bahaya rokok, tapi enjoy menghisapnya. Persis seperti orang yang mengaku antidemokrasi dan pejuang syariah-khilafah: ia tahu bahaya demokrasi, namun tetap menghisap gaji dan produk demokrasi dengan dalih yang sama seperti penghisap rokok: dalil akal-akalan sesuai syahwatnya.

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).