Mursi, Rahmat Allah yang Disia-siakan! By: Nandang Burhanudin *****
Soal Mesir, siapapun yang objektif menilai dan masih memiliki nurani,
maka akan berkesimpulan; Mesir terpuruk ke dalam Jahiliyah di era
modern. Mesir yang sepatutnya menjadi ibu kandung peradaban, kini tak
lebih baik dari sampah peradaban. Mesir yang sangat kaya dengan teori
ilmu dengan kajian-kajian kontemporer, melahirkan ribuan ilmuan dari
pelbagai kajian, kini benar-benar tenggelam dalam kegelapan. Apa
fungsinya penjelasan Tafsir Al-Qur'an berjilid-jilid, namun justru
pembantaian terjadi. Apa manfaatnya kajian Fiqh, jika masalah perbedaan
pandangan politik menjadikan lawan politik sebagai elemen yang halal
darahnya.
Kini saya menemukan
kebenaran statemen Erdogan. "Cukup menjadi manusia untuk berempati
terhadap tragedi di Mesir." Bahkan Presiden Brazil Dilma Rousseff,
"Mursi adalah Presiden yang sangat bersemangat membangun aliansi
Mesir-Brazil-Turki-Qatar. Aliansi yang menciptakan benteng industri,
ekonomi hingga kami bisa bersaing di tataran global. Kami telah
bersepakat untuk membangun pabrik semen terbesar di dunia, pabrik
kendaraan berat pengangkut kargo.
Bahkan saya dikejutkan dengan proposal
yang diajukan Presiden Mursi. Proposal yang sangat prospektif dan
canggih. Yaitu proposal untuk memproduksi pesawat-pesawat canggih yang
didanai Qatar dan Turki. Bahkan Turki menyetujui pabrik pesawat
didirikan di Mesir. Hampir saja mimpi-mimpi besar itu terealisasi. Namun
kudeta militer yang zhalim yang "didiamkan" masyarakat dunia, membuat
Mesir terpuruk dalam pembantaian. Namun saya, masih tetap meyakini Mursi
sebagai Presiden yang sah akan kembali berkuasa.
Setiap hari saya
cermati, bahwa rakyat Mesir tidak akan pernah mengendurkan semangatnya
untuk mengembalikan kemerdekaan, kebebasan, dan kembalinya Presiden
terpilih. Andai saja saya WN Mesir, kalian akan melihat saya berada di
barisan terdepan para pendemo."
Nampaknya tidak perlu bergelar
Doktor, Master, atau sarjana Universitas Mesir, untuk mengatakan bahwa
Mursi adalah rahmat Allah yang disia-siakan!
0 komentar:
Posting Komentar