Dinamika politik tokoh-tokoh Islam di Solo mengalami perubahan dalam sejarah. Dulunya yang berprinsip untuk golput (menolak sistem demokrasi) di ajang pemilihan presiden ini mereka merubah prinsipnya untuk ikut dalam pilpres ini. Alasan ini diputuskan bukan asal-asalan karena mengingat dalam pemilihan presiden saat ini salah satu capres dibelakangnya didukung oleh gereja selain itu Syiah Internasional juga telah mendukung pada capres tersebut. Tak hanya itu perwakilan Vatikan Roma juga telah menyatakan dukungannya kepada pasangan urut dua.
Dalam
kampanyenya capres nomor dua juga berjanji jika menjadi presiden maka
akan menolak semua perda syariah. Adanya perkembangan politik tersebut
maka diperlukan sebuah upaya untuk melawan atau menggagalkan pencalonan
tersebut. Sebab jika itu tak di lawan maka jelas kedholiman terhadap
umat Islam jelas akan diterima.
Melihat
permasalahan tersebut maka pada hari Jumat (13/6) bertempat di Gedung
Syariah Banyuanyar diselenggarakan Deklarasi Perisai Berdikari
(Persatuan Umat Islam Solo Raya Untuk Indonesia Berdikari). Hadir dalam
acara tersebut beberapa tokoh Islam Solo seperti Ust Dahlan, Joko Ikram
dari MUI Solo, Dr Muinudinillah Basri dan Ust Aris Munandar dari Dewan
Syariah Kota Surakarta serta Edi Lukito perwakilan dari LUIS (Laskar
Umat Islam Surakarta). Hadir juga anggota DPRD Umar Hasyim dan M Al
Amin.
Djayendra
selaku ketua Perisai Berdikari dalam sambutannya mengatakan bahwa bahwa
Kota Solo merupakan barometer Indonesia sudah saatnya Umat Islam di
Solo bisa memberi kontribusi untuk kebaikan Negara.
Sedangkan
Edi Lukito yang merupakan perwakilan pemuda Islam Solo juga memberikan
pernyataannya. “Selama 40 tahun saya tidak pernah mencoblos namun di
pilpres 2014 ini saya berubah pikiran dan akan mendukung Prabowo Hattta.
Ini saya lakukan karena asas manfaat dan mudhorot”
Acara
diakhiri oleh pembacaan maklumat yang disampiakan oleh Ust Dr
Muinudinillah Basri MA. Dalam pembacaan maklumat ada tiga poin yang
disampiakan. Menyerukan kepada umat Islam di Solo Raya untuk menggunakan
hak pilihnya pada 9 Juli 2014 dan memilih pasangan Prabowo Hatta.
Kepada Prabowo Hatta untuk menjadi pengayom dan tidak mendholimi umat
Islam jika ditakdirkan menjadi presiden dan wakil presiden. Dan yang
terkahir menyerukan kepada umat Islam untuk menghadiri Tablig Akbar yang
akan diselenggarakan pada tanggal 22 Juni 2014 sebagai Hari solidaritas
Umat Islam songsong Pilpres 2014.
[Fujamas]
0 komentar:
Posting Komentar