Oleh: Nuradi Sulaiman Harun
1. Pada dasarnya manusia itu berbeda pikiran, itu biasa.
Namun disatukan oleh cita-cita dan tujuan.
PKS terdiri dari banyak kepala, tak mungkin tak berbeda.
2. Tahun 2004, saat pilpres terjadi beda pandangan.
AM yang dekat dengan Wiranto ngotot PKS mendukung Wiranto.
Namun PKS memutuskan untuk mendukung Amien Rais dan Siswono.
3. Belakangan jaringan AM bekerja memenangkan Wiranto, itulah yang membuat Amien Rais sakit hati betul dengan PKS.
4. Berlanjut saat Hidayat Nur Wahid terpilih menjadi ketua MPR, AM mengusulkan agar HNW mundur dari presiden partai, agar fokus ke tugasnya.
5. Tentu move ini bukan tanpa maksud, AM berharap menjadi presiden PKS. Namun ternyata “orang daerahlah” yang menjadi presiden PKS, Tifatul Sembiring.
6. Tif yang orang daerah dianggap tidak tahu peta nasional.
AM menjadikan kader yang loyal padanya mengisi kursi DPP.
Ada Fahri, Mahfud Siddiq, dll.
7. Konflik berlanjut ke pilkada DKI.
AM melakukan move untuk deal dengan Adang (wakapolri), sehingga berpasangan dengan Dani Anwar (yang belakangan melawan betul gerakan AM).
Tentu pilkada butuh bensin, selain adang AM berusaha menarik “bantuan” dari Cendana dan keluarga Salim.
8. Itu kenapa 2008 saat hari pahlawan keluar iklan Soeharto Pahlawan.
Tifatul yang ditanya media perihal iklan hanya bisa jawab, “tanya saja soal iklan soeharto ke sekjend (AM)”.
Belakangan AM membantu indomie (indofood, milik keluarga salim) untuk masuk pasar timur tengah.
9. 2009 suara PKS turun 200 ribu suara, namun kursi naik menjadi 57 kursi dari sebelumnya 49.
Menurunnya suara PKS akibat gaya politik PKS dibawa oleh AM agak ke tengah yang mengabaikan suara lama PKS.
10. Lalu 2010 pemilihan, secara mengejutkan LHI terpilih.
Berbeda dengan Tifatul yang tak berdaya menghadapi AM, LHI relatif lebih kuat.
11. Puncaknya LHI perlahan mereformasi internal PKS.
Membubarkan badan2 di tubuh PKS yang “melayani” AM.
Akhirnya pada 2012, pilkada DKI PKS menunjuk HNW maju.
AM benar-benar tak punya taring di depan LHI.
AM tak bisa bermain.
12. Namun raihan suara HNW Didik hanya 11,8%, jauh dibawah gabungan suara PKS PAN dalam pemilu 2009.
Diinformasikan, banyak terjadi penggembosan jaringan PKS Jakarta saat itu.
13. Puncaknya tentu LHI tersingkir dari kursi Presiden PKS lewat tangan KPK.
14. Akhirnya AM menduduki kuris presiden PKS dan keliling seIndonesia, PKS berhasil meraih 40 kursi DPR.
Raihan yang oleh pendukung AM disebut sebagai hasil tangan dingin AM.
15. Akhirnya pada 2015 pemilihan KMS menghasilkan kejutan, Habib Salim Segaf Al Jufrie yang terpilih.
Dan KMS menetapkan Shohibul Imam (MSI) sebagai presiden PKS.
MSI adalah pengganti AM sebagai wakil ketua DPR di 2013.
Merupakan hasil kompromi, karena sebelumnya AM enggan turun dari pimpinan DPR meski menjadi Presiden PKS.
HNW lah yang menekan sehingga MSI naik menjadi wakil ketua DPR.
16. Dititik pergantian presiden PKS inilah konflik mulai memuncak.
Sampai akhirnya saat FH membela Setnov dalam kasus papa minta saham freeport.
FH dan DPP PKS berbeda sikap soal pembelaan ke Setnov, pun juga terkait penguatan KPK.
17. Perbedaan pendapat itulah yang membuat DPP PKS memecat FH.
Namun seperti yang terjadi FH melawan dan menang di pengadilan.
Surat2 pemecatan tidak pernah sampai ke Kemenkumham, karena orang bagian hukum di DPP ternyata adalah orang jaringan AM, kini menjadi sekum Garbi Depok.
18. Konflik terus terjadi.
AM yang satu dasawarsa lebih membangun organisasi bayangan di PKS akhirnya pelan2 muncul dengan Garbi dan nantinya partai gelora bila jadi diwujudkan.
19. Apa yang menjadi keresahan para ustad senior di PKS adalah AM membangun loyalitas pada dirinya, bukan pada partai.
AM membangun jaringan para sekum daerah dan provinsi, juga ketua2.
Karena itu banyak mantan sekum daerah-provinsi yang lompat ke Garbi.
20. AM dan kubunya melancarkan isu, DPP tidak kompeten, undercapacity. Apalagi setelah kekalahan di Jabar dan Maluku Utara.
21. Bayangkan, di Jabar jaringan PKS diobok2.
Mereka membantu pasangan Dedi Mizwar.
Seperti ada dalam cuitan FH di Twitter. Namun PKS masih bisa mendapat suara 28,9%.
22. Di DKI, pilkada sejak awal jaringan AM dan FH mencibir saat PKS mengusung ANies dan Sandi.
Di saat yang sama para buzzernya mendukung AHY.
23. Saat menjelang coblosan, banyak usaha dari mereka untuk menjegal PKS. Disebut PKS tak akan lolos pemilu dan seterusnya.
Sehingga banyak diantara mereka ragu maju dan mundur dari caleg, meski sudah mendapatkan nomor urut.
24. Yang patut diwaspadai sekarang adalah para kader dua kaki.
Masih menjabat aleg dan struktur namun masih loyal kepada AM.
25. Para pimpinan PKS telah berusaha sebaik mungkin menjaga adab, namun sebaliknya pimpinan PKS diserang membabi buta di forum2 terbuka dan tertutup mereka.
Biarlah Allah SWT yang menjadi saksi dan penghukum kita semua.
Wallahu'alam
0 komentar:
Posting Komentar