Penyanyi tenar Amerika Serikat, Lady Gaga dinyatakan tidak jadi
manggung di Indonesia. Keputusan membatalkan konser penyanyi eksentrik
tersebut disampikan promotor yang mengundang Lady Gaga ke Indonesia, Big
Daddy.
Kuasa hukum Big Daddy, Minola Sebayang mengatakan, pembatalan yang
dilakukan menajemen lantaran faktor masalah keamanan di Indonesia. Dia
membantah pembatalan kedatangan penyanyi Poker Face tersebut akibat
pihaknya belum memiliki izin.
“Big Daddy dengan berat hati ingin menyampaikan ke media bahwa konser
Lady Gaga tidak dapat diselenggarakan. Pihak manajemen Lady Gaga
mempertimbangkan keadaan di Indonesia,” kata dia, Ahad (27/5).
“Kalau melihat pemberitaan-pemberitaan tentang kontroversi
boleh-tidaknya konser diselenggarakan, dan ancaman konser jika
diselenggarakan, manajemen Lady Gaga memutuskan untuk membatalkan
konser,” ujarnya lagi.
Rencananya, Lady Gaga bakal manggung di Stadion Gelora Bung Karno pada 3 Juni 2012. Ribuan tiket yang sudah telanjur dijual.
Lady Gaga tidak menuliskan hal yang spesifik mengenai Indonesia di akun Twitter-nya.
Namun, ia memberikan sedikit ilustrasi mengenai penolakan yang
dialaminya di Indonesia terkait sejumlah ormas yang menentang konsernya
pada 3 Juni mendatang.
“There is nothing Holy about hatred,” demikian tulis perempuan yang mulai dikenal publik pecinta musik dunia lewat album The Fame (2008) dan The Fame Monster (2009). Lady Gaga ke Indonesia merupakan satu dari rangkaian tur dunia, Born This Way Ball.
Lady Gaga, bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta,
mengundang protes dunia terutama di kalangan Nasrani setelah lagunya
berjudul Judas dirilis dan dianggap menghina umat Kristen.
Sejumlah lagu lainnya juga bernada absurd, mendukung komunitas gay,
serta mengeksploitasi sensualitas dalam setiap aksi baik di atas
panggung maupun dalam video.
Management artis Lady Gaga membatalkan konser di Jakarta atas alasan
keamanan. Adapun si artis, tak ingin ada kerusuhan yang membuat para
penggemar yang dikelanl lewat sebutan ‘Little Monster’ ada yang terluka
jika konser tetap dilaksanakan.
Menanggapi hal ini, anggota DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsyi
mensyukuri keputusan itu. “Bila memang benar-benar ditolak ya
alhamdulillah, saya apresiasi positif,” katanya, Ahad (27/5).
Menurutnya penolakan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, sehingga
tidak perlu dianggap berlebihan. Setidaknya ada sembilan negara yang
melakukan hal serupa. Keputusan yang diambil oleh pihak kepolisian
terkait konser tersebut, lanjutnya, harus dihormati oleh semua pihak.
Karena memang tugas dan kewenangan kepolisian untuk itu.
“Saya yakin Kapolda Metro Jaya sudah melakukan kajian dengan
mendalam,” katanya. Ia mengharapkan kontroversi seputar Lady Gaga bisa
disudahi karena ia menyakini hal tersebut tak membawa pengaruh baik
kepada Indonesia.
“Ini terlalu menguras energi bangsa ini. Masih banyak persoalan
bangsa yang lebih besar dan harus segera diselesaikan,” katanya. Disisi
lain, ia meminta promotor menyelesaikan persoalan tiket yang telah
terjual. Konsumen harus mendapatkan pengembalian tiket sebagai hak
mereka.
“Ya, itu sebuah resiko bisnis ketika mereka menjual tiket konser yang
belum beres perijinannya. Saya berharap ke depan kejadian seperti ini
tidak terulang, dimana penyelenggara bebas menjual tiket padahal belum
mengantongi ijin, pasti konsumen yang akan dirugikan,” katanya.
Ia mengetahui jika Kapolda Metro Jaya sudah mengingatkan soal
perizinan agar promotor tidak menjual tiket sebelum ada izin. Ia juga
mengatakan perlu pula diluruskan mengenai apa alasan batalnya konser
terebut,
Jika memang hal ini disebabkan persyaratan perizinan yang tidak terpenuhi, jangan sampai alasan kemanan jadi kambing hitam.
“Saya khawatir nantinya dianggap seolah Jakarta ini tidak aman, kan gak bagus buat iklim investasi di Indonesia,” katanya.
Sumber: http://www.fimadani.com
Diposting oleh
Agus eSWe
0 komentar:
Posting Komentar