Mengais Hikmah Kasus LHI
By: Nandang Burhanudin
****
Bagi saya, kasus LHI memberikan hikmah berikut:
1. Dosa-dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, kemudian LUPA/LALAI mentaubatinya, maka Allah akan membukakan tabir dosa-dosa itu. Tujuannya agar siapapun pelakunya, segera bersimpuh dalam taubat nashuha. Dosa, khilaf, dan kesalahan yang dibuka dan ditaubati di dunia, maka Allah akan memupusnya di akhirat.
2. Jika memang seseorang itu sudah nampak kesalahan dan dosanya, maka tugas kita adalah mengambil pelajaran bahwa ternyata dosa-khilaf-dan kesalahan itulah penyebab tertundanya kemenangan. Allah berkehendak, menjewer siapapun agar tidak lalai dengan misi dan visi besar perjuangan.
3. Kesalahan-Khilaf-dan dosa yang terbuka dan menjadi pengalaman sejarah, adalah cermin dari adanya gerak juang yang dinamis dan maju. Tugas kita mengevaluasi langkah strategi. Mengolah nafas dan memonitor kondisi. Tidak untuk mengulang kembali, namun juga tidak untuk kebablasan.
4. Kesalahan-Khilaf-dan dosa tidak serta merta membubarkan struktur yang ada untuk kemudian membentuk yang baru. Karena ujian yang sama akan tetap ada dan terjadi menimpa kepada siapapun. Justru setiap terpeleset, isyarat ujian-cobaan-hambatan yang lebih besar telah menanti. Jika membentuk yang baru, apakah ada jaminan akan 100 % makshum dari kesalahan-khilaf-dosa?
5. Berantas tikusnya, bukan dengan membasmi ladangnya, apalagi dengan mencaci-maki para petani yang telah berpeluh keringat dan mengorbankan waktu tenaga yang tidak sedikit. Fokuslah pada penyakit, kesalahan, khilaf, atau dosa. Bukan dengan menganggap semua petani bahlul-jumud-tolol-dungu-banyak dosa. Toch para petani bukanlah ahli cuaca, bukan pula ahli hama, sebagaimana ia bukan pula komentator yang tak pernah terkena bercak-bercak tanah dan pupuk.
Mari terus berjuang. Tak ada kenal henti. Qiyadah satu tenggelam, akan ada 1000 tunas baru yang siap mengganti. Karena jalan dakwah terlalu sayang untuk disesali.
Wallahu A'lam
0 komentar:
Posting Komentar