Kesetiaan Rohadi
Saya bukan warga Karangannyar, tapi saya trenyuh, dengan sikap Bapak Rohadi Wakil Bupati Karanganyar, setelah melihat berita di media online dan time line sosial media.
Bapak Rohadi, Saya belajar darinya, sebuah keberanian yang sulit dilakukan oleh banyak politisi. Keberanian itu adalah Kesetiaan. Memilih setia adalah keputusan yang berani, karena politik itu tak pasti. Dalam bahasa politik, tidak ada teman abadi, yang ada hanyalah kepentingan pribadi. Jadi kesetiaan dalam politik itu sebenarnya Absurd, tapi Bapak Rohadi memilihnya.
Tidak seperti banyak politisi pada umumnya yang penuh ambisi, Posisi Wakil Kepala daerah mendekati pemilu, beliau tidak membuka peluang menjadi Kepala Daerah, inginpun tidak, beliau malah memilih setia. Tidak mendeklarasikan sebagai Calon Bupati, setia mendampingi Bupati yang sama-sama berjuang. Ingin melanjutkan pembangun Karanganyar bersama. Wajar beliau tidak banyak melakukan persiapan. Fokus melaksanakan tugas, tidak kampanye.
Yuro (Yuli-Rohadi) kala itu adalah pasangan yang luar biasa, kemenangan gemilang, pasangan yang cemerlang. Pasangan yang solid berhasil menang melawan raksasa, Seperti kemenangan semut melawan gajah. Seperti Daud mengalahkan Goliat.
Tapi dalam politik, Kesetiaan bisa tak berbalas. Beliau ditinggal. Rupanya dalam politik, ingin setia saja tidaklah cukup, setia juga ada "ongkosnya". pak Rohadi ditinggal Bapak Bupati, maju sendiri dengan pasangan lain yang dinilai lebih kuat dan punya peluang menang besar.
Hingga pendaftaran ditutup, Pak Rohadi masih sendiri, Bapak Bupati dengan pasangannya, Karangannyar Calon Tunggal. Pak Rohadi Lapang memberi ucapan selamat. Pilkada karangannyar sepertinya akan melawan kotak kosong. Beliau memilih "lengser ke prabon".
Kesetiaan pak Rohadi yang tak berbalas, membuka mata warga Karangannyar. Inilah pemimpin yang datang tanpa ambisi. Ia hanya ingin membangun bersama Karangannyar. Dukungan rakyat akhirnya deras mengalir.
Dukungan warga Karangannyar inilah yang mendorong PKS dan Gerindra mengajukan Rohadi sebagai calon Alternatif di saat perpanjangan pendaftaran. Visi pembangunan Karangannyar yang ada di gagasan Bapak Rohadi harus dilanjutkan. Alhamdulillah dengan dorongan warga masyarakat, Bapak Rohadi bersedia maju.
Seperti Pilkada 5 tahun lalu, ini akan kembali menjadi pertarungan Daud lawan Goliat.
Bapak Rohadi berpasangan dengan ibu Ida Retno Wahyuningsih membuat Pilkada Karanganyar semakin komplit. Ada Calon Perempuan. Perempuan yang punya potensi dan prestasi. Ibu-ibu zaman now jadi ada wakilnya.
Kesetiaan yang tak berbalas ini, ternyata ada hikmahnya. Warga Karanganyar akan mendapatkan pasangan Pemimpin yang komplit, Rohadi pemimpin berintegritas tanpa ambisi tapi punya visi, bersama Seorang Perempuan dengan segudang potensi dan prestasi. Kepentingan perempuan terwadahi.
Saya percaya satu hal, Orang baik akan selalau mendapatkan berkahnya. Dan berkahnya adalah kemenangan Rohadi dan Ida sebagai pemimpin baru Karangannyar menuju karangayar yang lebih sejahtera, Insyaallah.....
Doa untuk pemimpin baru Karangannyar....
Salam untuk Pak Rohadi Widodo
Arka Atmaja
Semarang, 18 Januari 2018
Saya bukan warga Karangannyar, tapi saya trenyuh, dengan sikap Bapak Rohadi Wakil Bupati Karanganyar, setelah melihat berita di media online dan time line sosial media.
Bapak Rohadi, Saya belajar darinya, sebuah keberanian yang sulit dilakukan oleh banyak politisi. Keberanian itu adalah Kesetiaan. Memilih setia adalah keputusan yang berani, karena politik itu tak pasti. Dalam bahasa politik, tidak ada teman abadi, yang ada hanyalah kepentingan pribadi. Jadi kesetiaan dalam politik itu sebenarnya Absurd, tapi Bapak Rohadi memilihnya.
Tidak seperti banyak politisi pada umumnya yang penuh ambisi, Posisi Wakil Kepala daerah mendekati pemilu, beliau tidak membuka peluang menjadi Kepala Daerah, inginpun tidak, beliau malah memilih setia. Tidak mendeklarasikan sebagai Calon Bupati, setia mendampingi Bupati yang sama-sama berjuang. Ingin melanjutkan pembangun Karanganyar bersama. Wajar beliau tidak banyak melakukan persiapan. Fokus melaksanakan tugas, tidak kampanye.
Yuro (Yuli-Rohadi) kala itu adalah pasangan yang luar biasa, kemenangan gemilang, pasangan yang cemerlang. Pasangan yang solid berhasil menang melawan raksasa, Seperti kemenangan semut melawan gajah. Seperti Daud mengalahkan Goliat.
Tapi dalam politik, Kesetiaan bisa tak berbalas. Beliau ditinggal. Rupanya dalam politik, ingin setia saja tidaklah cukup, setia juga ada "ongkosnya". pak Rohadi ditinggal Bapak Bupati, maju sendiri dengan pasangan lain yang dinilai lebih kuat dan punya peluang menang besar.
Hingga pendaftaran ditutup, Pak Rohadi masih sendiri, Bapak Bupati dengan pasangannya, Karangannyar Calon Tunggal. Pak Rohadi Lapang memberi ucapan selamat. Pilkada karangannyar sepertinya akan melawan kotak kosong. Beliau memilih "lengser ke prabon".
Kesetiaan pak Rohadi yang tak berbalas, membuka mata warga Karangannyar. Inilah pemimpin yang datang tanpa ambisi. Ia hanya ingin membangun bersama Karangannyar. Dukungan rakyat akhirnya deras mengalir.
Dukungan warga Karangannyar inilah yang mendorong PKS dan Gerindra mengajukan Rohadi sebagai calon Alternatif di saat perpanjangan pendaftaran. Visi pembangunan Karangannyar yang ada di gagasan Bapak Rohadi harus dilanjutkan. Alhamdulillah dengan dorongan warga masyarakat, Bapak Rohadi bersedia maju.
Seperti Pilkada 5 tahun lalu, ini akan kembali menjadi pertarungan Daud lawan Goliat.
Bapak Rohadi berpasangan dengan ibu Ida Retno Wahyuningsih membuat Pilkada Karanganyar semakin komplit. Ada Calon Perempuan. Perempuan yang punya potensi dan prestasi. Ibu-ibu zaman now jadi ada wakilnya.
Kesetiaan yang tak berbalas ini, ternyata ada hikmahnya. Warga Karanganyar akan mendapatkan pasangan Pemimpin yang komplit, Rohadi pemimpin berintegritas tanpa ambisi tapi punya visi, bersama Seorang Perempuan dengan segudang potensi dan prestasi. Kepentingan perempuan terwadahi.
Saya percaya satu hal, Orang baik akan selalau mendapatkan berkahnya. Dan berkahnya adalah kemenangan Rohadi dan Ida sebagai pemimpin baru Karangannyar menuju karangayar yang lebih sejahtera, Insyaallah.....
Doa untuk pemimpin baru Karangannyar....
Salam untuk Pak Rohadi Widodo
Arka Atmaja
Semarang, 18 Januari 2018
0 komentar:
Posting Komentar