Hari Jum’at, 3 Dzulhijjah 1433 H bertepatan tanggal 19 Oktober 2012 Hizbul Hurriyah wal Adalah (FJP) mengadakan Munas Luar Biasa guna memilih Presiden FJP.
Peserta Munas FJP menyetujui keputusan DPP yang menerima pengunduran diri Dr. Muhammad Mursi, Presiden Mesir dari jabatan Presiden partai, karena dirinya terpilih menjadi presiden Mesir.
Husain Muhammad Ibrahim, Ketua Munas menjelaskan bahwa aturan internal partai pasal 20 menyebutkan jika kondisi pucuk pimpinan partai kosong, maka wakil presiden I yang menduduki dan menjalankan tugas sebagai pucuk pemimpin, untuk selanjutnya ia mengadakan Munas Luar Biasa guna memilih presiden partai rentang waktu maksimal satu bulan dari keputusan DPP masa kekosongan pucuk pimpinan partai tersebut.
Ibrahim dalam sambutan Munas menyampaikan salam penghormatan bagi arwah syuhada revolusi 25 Januari, terutama berbagai pihak yang dari awal menggalang perjuangan dan penentangan melawan penguasa zhalim. Beliau berharap agar partisipasi tersebut berlanjut pada kesatuan membangun negeri ini, dikarenakan persamaan dari setiap gerakan yang ada besar sekali.
Acara Munas Luar Biasa ini diadakan di Kota 6 Oktober. Agenda pemilihan presiden sempet diundur karena peserta belum kourum, yaitu 2/3 dari total peserta. Dari total peserta 1029 peserta, 2/3 peserta yang harus hadir adalah 762 peserta, namun baru 400 peserta yang sudah hadir di ruangan Munas.
Dalam proses penjaringan kandidat presiden FJP, ada dua kandidat yang bersaing merebutkan dukungan peserta, yaitu Dr. Muhammad Sa’ad Al-Katatni dan Dr. Isham Al-Uryan. Proses kampanye dan sosialisasi para kandidat dilangsungkan secara maraton oleh kandidat dan tim sukses jauh-jauh hari. Bahkan pada saat Munas Luar Biasa juga suasana dan sarana kampanye masih kental; ada stiker, spanduk dan bendera-bendar memeriahkan perhelatan besar ini.
Dr. Muhyi Hamid, salah satu peserta Munas yang sekaligus sebagi penasehat Presiden Mesir mengatakan bahwa peserta Munaslah yang menentukan pemimpin partai ke depan karena dilaksanakan secara terbuka, tidak ada intervensi dari Majelis Syuro atau Maktab Irsyad Ikhwanul Muslimin.
Tibalah sessi penting yang ditunggu-tunggu, yaitu pemilihan presiden FJP. Seluruh peserta menggunakan hak suaranya, memilih satu dari dua kandidat yang ada. Setelah dilakukan penghitungan suara, Dr. Muhammad Sa’ad Al-Katatni meraup dukungan mayoritas dengan mengantongi suara 581 suara setara 67,3%, sedangkan Dr. Isham mendapatkan 283 suara setara dengan 32,7% suara.
Dari hati yang tulus, Dr. Isham memberi ucapan selamat kepada presiden FJP terpilih dan mendoakan agar beliau mendapatkan taufik dalam menjalankan amanah kepemimpinannya kedepan.
Al-Uryan juga mengucapkan terima kasih kepada peserta yang telah mendukungnya dan berdoa agar semua peserta mendapatkan kemudahan dalam mendukung pemimpin baru.
Sebagai presiden terpilih, Dr. Al-Katatni menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua peserta Munas. Beliau berharap dirinya sesuai dengan pilihan peserta Munas. Dan ucapan penghormatan beliau kepada Dr. Isham yang bersaing dengan sehat dan menjalankan pendidikan politik lewat kampanye yang elegan.
Beliau menjelaskan bahwa prioritas kerja beliau adalah menguatkan kerja sama dengan komponen politik nasional yang ada guna melanjutkan tuntutan revolusi menuju Mesir yang maju.(al-ikhwan)
0 komentar:
Posting Komentar