Palestina - Gerakan pejuang Muslim Palestina Hamas, menyerukan boikot terhadap Barcelona yang mengundang penjahat perang Israel Guilad Shalit, ke Camp Nou untuk menyaksikan partai klasik antara Barca kontra Real Madrid, Senin (8/10/12) dinihari WIB.
Keputusan pihak 'Los Blaugrana' memberi undangan khusus kepada anggota militer Israel itu menuai kecaman dari para pendukung yang berada di Jalur Gaza.
"Mengundang Shalit adalah salah satu upaya menutupi kejahatan Zionis dalam kedok dunia olahraga," kecam perwakilan Hamas, seperti dinukil Marca.
"Bagaimana bisa sebuah klub yang mengaku menjunjung tinggi keragaman budaya dan kemanusiaan mengundang seorang pembunuh dan penjahat perang, bahkan memberinya kehormatan?" seru para pejuang Hamas.Barcelona adalah klub sepak bola yang sangat populer di kawasan Timur Tengah yang penuh konflik. Sebagian penggemar Lionel Messi cs berasal dari Palestina dan juga Israel.
Gilad Shalit adalah tentara Israel yang sempat ditahan oleh pejuang Hamas pada Juni 2006. Kubu Israel yang mendapat tekanan dari Prancis dan Jerman, dengan segenap kemampuan berusaha membebaskan anggota tentaranya.
Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, akhirnya Shalit dibebaskan pada 18 Oktober 2011, dengan barter pembebasan 1027 orang pejuang Palestina.
Kehadiran Shalit pada El Clasico memicu kemarahan pada pendukung Barca di Jalur Gaza. Di daerah yang dikendalikan Hamas itu mereka mengekspresikan protes melalui media sosial seperti Facebook dan Twitter dan meminta agar Blaugrana tidak mengizinkan Shalit hadir menyaksikan pertandingan itu.
Menurut supporter Palestina yang terhubung erat dengan Hamas - Palestinian Prisoners Club - mendeklarasikan bahwa mengundang Shalit adalah satu usaha untuk menutupi kejahatan Zionis dengan kedok olahraga.
"Bagaimana bisa satu klub yang memiliki reputasi yang mempertahankan aspek multi kultur serta humanis mengundang seorang pembunuh dan kriminal seperti Shalit untuk menghormati dan menghargainya?" demikian pernyataan dari Hamas.
Shalit yang kini berumur 26 tahun pernah tertangkap oleh tiga gerilyawan Palestina, beberapa diantara mereka adalah anggota Hamas pada Juni 2006 dan ditahan di Gaza selama lima tahun pada lokasi yang dirahasiakan dimana ia tak boleh dikunjungi siapapun.
Pada Oktober tahun lalu, mantan prajurit Israel itu dibebaskan dengan dipertukarkan seribu tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Barcelona sendiri merupakan klub yang populer baik di kalangan Palestina maupun Israel di Jalur Gaza.
Pihak klub sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa Shalit akan tetap mengunjungi Camp Nou untuk menyaksikan El Clasico kendati mendapatkan protes dari Hamas.
Sejak dibebaskan sebagai tahanan, Schalit menjadi kolumnis olahraga di sebuah surat kabar.
Pejabat Hamas Attallah Abu Al Subah menegaskan, sejak Kamis (27/), tak ada stasiun
televisi di Gaza yang akan menayangkan laga-laga Barcelona, serta tidak ada pemberitaan mengenai klub tersebut di surat kabar.
0 komentar:
Posting Komentar