Calon presiden dari Ikhwanul Muslimin, Muhammad Mursi, meraih kemenangan
mutlak dalam pilpres putara kedua di luar negeri. Mursi mendapatkan 90
persen dari seluruh suara yang diberikan warga Mesir di Arab Saudi,
sebanyak 74.070 suara. Demikian pernyataan juru bicara tim sukses Mursi,
Yasir Ali, Ahad (10/5).
Di Qatar, Mursi memperoleh 14.678 suara atau 85 persen. Sedangkan di Kuwait, Mursy memperoleh lebih dari 70 persen suara.
Berbeda dengan negara lain seperti Indonesia, pilpres untuk warga Mesir
yang tinggal di luar negeri dilaksanakan terlebih dulu sebelum pemilihan
di dalam negeri. Pilpres di dalam negeri sendiri dijadwalkan pada 16-17
Juni mendatang.
Pada pilpres putaran kedua ini, rakyat Mesir dihadapkan pada dua calon
yaitu Muhammad Mursi dari Ikhwanul Muslimin dan Ahmad Shafiq, mantan
panglima angkatan udara pada rezim Mubarak yang kemudian diangkat
menjadi Perdana Menteri pada hari-hari terakhir kekuasaannya.
Menjelang pilpres di dalam negeri, pertarungan wacana antara kedua
capres membuat suhu politik semakin memanas. Kubu Ikhwan mengkampanyekan
perubahan dan pro revolusi. Pendukung Mursi juga memperingatkan rakyat
Mesir soal ancaman bahaya jika Shafiq menang pada putaran kedua.
Mengingat Shafiq adalah "bagian" dari rezim Mubarak.
Sebaliknya, kubu Shafiq yang mengharapkan dukungan penuh kelompok
liberal mengopinikan kepada kelompok itu bahwa ”revolusi Anda sudah
dirampas”. Pendukung Shafiq juga berupaya menggeser isu dengan
mewacanakan Mesir modern versus Kerajaan Islam, sekuler versus Islam
dengan sedapat mungkin menghindari isu mengenai Mubarak. [JJ/Hdy/SM/bsb]
http://www.bersamadakwah.com/
Diposting oleh
Agus eSWe
0 komentar:
Posting Komentar