Pembakaran masjid di Palestina oleh pemukim Zionis kembali terjadi. Pada
Selasa (19/6) dini hari, sejumlah pemukim ekstremis Israel membakar
sebuah masjid di desa Jaba' Al Quds Timur.
Sontak, pembakaran masjid di wilayah Palestina yang dijajah Israel sejak
Perang 1967 itu menuai protes dunia. Dilaporkan, kutukan keras mengalir
dari warga Palestina, serikat-serikat buruh Jordania, hingga pemerintah
Amerika.
Serikat-serikat buruh Jordania mengutuk pembakaran masjid itu dan
menegaskan bahwa tindakan "pengecut" tersebut bertentangan dengan semua
agama dan hukum kemanusiaan internasional.
"Entitas Zionis bertanggung jawab atas pembakaran teroris di masjid
ini," kata kepala dewan serikat buruh Yordania dalam sebuah pernyataan,
Selasa (19/6).
Dewan serikat buruh Jordania menyerukan PBB, masyarakat internasional
dan Liga Arab untuk mengutuk serangan itu dan mengerahkan upaya
serangan-serangan seperti itu tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Pemerintah AS yang dikenal sebagai sekutu fanatik Israel juga mengutuk
pembakaran masjid itu, serta meminta pemerintah Israel untuk membawa
para pelaku ke pengadilan.
"Amerika Serikat mengutuk dalam istilah paling kuat serangan provokatif
hari ini di satu masjid di desa Tepi Barat Kfar Jabaa dekat Ramallah,"
kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland, Selasa (19/6).
"Kebencian, tindakan berbahaya dan provokatif seperti ini tidak pernah dibenarkan," tambahnya dalam pernyataan tertulis.
Bukan kali ini saja orang-orang Israel membakar masjid di Palestina.
Puluhan kasus lainnya pernah dilakukan warga Israel, termasuk pada Mei
2010 sekelompok pemukim Yahudi membakar masjid di selatan Nablus di
wilayah utara Tepi Barat. Sejumlah aksi pelecehan terhadap masjid juga
dilakukan oleh pengikut Zionis. Tercatat, 13 Juni kemarin seorang warga
Zionis masuk ke masjid Al Istiqlal di kota Haifa dan melemparkan kaleng
berisi kotoran manusia. Usai mengotori kesucian masjid, orang tersebut
kemudian melarikan diri. [IK/Rpb/Ant/bsb]
Diposting oleh
Agus eSWe
0 komentar:
Posting Komentar