PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Pagi jelang siang seorang Ibu penjual bubur sumsum menyusuri gang sempit sekitar rumahnya hendak menuju Masjid Al Hidayah tempat mangkal dagangannya menunggu ibu-ibu majlis ta’lim masjid tersebut di kawasan Menteng Dalam Tebet, Jakarta Selatan.

Namanya Ibu Sri Purwanti. Lahir di Klaten , Jawa Tengah 40 tahun lalu. Tinggal di Jakarta dengan suaminya Bambang Arief Setiawan serta ketiga orang anaknya Lathifah Fikri, Faiz Ahmad Saefulloh serta Robbani Nurmagfiroh.


Seperti kebanyakan ibu rumah tangga lainnya, Ibu Pur, panggilan akrabnya juga mengerjakan aktifitas pagi untuk mengurus rumah tangganya. Lazimnya mencuci pakaian serta mempersiapkan keperluan sekolah anak-anaknya, menyiapkan buku dan baju untuk anak bungsunya Nurmagfiroh yang hendak sekolah. Pekerjaannya sebagai penjual bubur yang telah dilakoninya semenjak tahun 1999 itu baru dimulai setelah urusan rumah tangga selesai, Purwanti mengolah bahan baku bubur sumsum dan biji salaknya seorang diri, sekitar 2 jam olahan bubur sumsum sudah dapat ditempatkan pada sepeda tempat jualannya.

Kegiatan lain dari Ibu Pur adalah sosialisasikan sosok Hidayat Nur Wahid adalah atas dengan pemahaman sederhananya tentang sosok pemimpin yang sederhana dan amanah. Kesholehan calon gubernur tersebut jadi motivasi dirinya ikut membantu direct selling disela-sela jualan bubur sumsumnya di bilangan komplek Bidakara, Jakarta Selatan. Ibu Pur yang punya konsumen tetap di kantin wilayah tersebut berharap banyak orang lagi yang mengenal pemimpin Jakarta selanjutnya.

Sesekali dirinya didebat lawan bicaranya tentang sosok Hidayat, tidak jarang dirinya dianggap sebagai korban politik yang mau diperalat untuk memasarkan sosok Hidayat. Kondisi tersebut jelas memojokkan dirinya, maklum, sosok yang hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar secara keluwesan kata-kata yang sangat minim untuk membalas perdebatan. Namun dengan pengetahuan yang minim serta beberapa informasi dari pengajian-pengajian yang diikutinya setiap pekan, ia berusaha menjelaskan sosok Hidayat yang dengan kesholehannya memimpin MPR dengan sukses.

Dirinya hanya berharap Jakarta kedepan dipimpin oleh pemimpin yang amanah dan sholeh, mampu membereskan persoalan Jakarta. Dirinya juga punya semangat Hidup untuk mensekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya agar tidak mengalami nasib hidup seperti orang tuanya. Jakarta kedepan harus ramah dan aman bagi anak-anaknya tinggal, memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas. Seperti kebanyakan yang lain pula persoalan banjir dan macet dapat teratasi.

Harapan Jakarta kedepan yang mempunya pemimpin yang jujur, amanah dan tidak korupsi bukan sekedar milik Purwanti seorang ibu rumah tangga yang merangkap sebagai tukang bubur sumsum keliling. Harapan itu milik ibu-ibu rumah tangga lainnya yang mempunyai cita-cita untuk membereskan Ibukota Jakarta ini.

FOTO & TEKS : KHAIRUDDIN SAFRI

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).