Presiden Mesir terpilih Muhammad Mursi, seorang akademisi dan hidup
sehari-hari secara sederhana, kini mengalami kerepotan. Ia harus
mengubah cara hidupnya lantaran tuntutan protokol kepresidenan, terutama
menyangkut keamanannya.
Mursi tinggal di rumah kontrakan di distrik Tajamu’ al Khamis, Kairo
baru. Mursi dan keluarganya hanya memiliki rumah di Zagazig, 100
kilometer arah timur Kairo. Mereka terpaksa mengontrak rumah di Kairo
setelah Mursi menjadi ketua Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sayap
politik Ikhwanul Muslimin, April tahun lalu.
Mursi dan keluarganya yang memiliki dasar agama sangat kuat dan amat
disiplin dalam beribadah bersikeras selalu shalat di masjid meskipun
telah menjadi presiden.
Mursi terkejut setiap akan shalat subuh di masjid dekat rumahnya,
melihat pengamanan sangat ketat dari pasukan pengawal presiden.
Jalan-jalan di sekitar rumahnya diawasi petugas yang siaga. Bahkan,
jalan-jalan sekitar rumah Mursi ditutup ketika presiden terpilih itu
lewat. Mursi pun mengeluhkan sistem pengamanan yang sangat ketat itu.
Sumber pasukan pengawal presiden (paswalpres) mengungkapkan, Mursi
meminta sistem pengamanannya diperlonggar dan konvoi kendaraan yang
mengiringi saat bepergian dikurangi supaya tidak mengganggu lalu lintas.
Kendaraan yang mengiringi presiden ini terdiri dari 10 mobil
pengawal, sebuah ambulans, serta beberapa sepeda motor polisi. Namun,
pihak pengawal mengatakan sistem pengamanan seperti itu sudah standar
terhadap seorang presiden.
Pihak paswalpres telah meminta secara resmi agar Mursi pindah dari
rumah kontrakannya sekarang yang agak jauh dari kantor presiden di
Istana Al Ittihadiyah, ke Istana Al Salam yang berdampingan. Namun,
Mursi masih menolak pindah.
Menurut harian Misri al Youm, paswalpres mencari jalan tengah dengan
mengusulkan agar Mursi menjalankan shalat di masjid yang lebih dekat
dengan rumahnya, atau masjid dekat istana Al Ittihadiyah jika nanti
pindah ke istana Al Salam.
Ketika mengunjungi kantor kepresidenan, Senin dan Selasa lalu, Mursi
selalu menjadi imam dalam shalat bersama para pegawai istana.
Mursi diberitakan mendadak marah ketika melihat anggota paswalpres
berdiri di bawah terik matahari. Setelah bertanya kepada komandan
pengawal, Mursi meminta anggota pengawal yang berdiri di bawah terik
matahari segera bubar dan mencari tempat teduh.
Menurut harian al Ahram, secara protokol, presiden tidak
harus tinggal di istana, tetapi bisa tinggal di vila atau rumah sewaan.
Istri presiden juga tidak harus mendampingi presiden dalam acara resmi
dan tidak perlu menemani bila presiden bepergian ke luar negeri.
Paswalpres kini juga direpotkan oleh istri Mursi, Sayyidah Nagla
Mahmud, yang belum mau pindah dari Zagazig ke kota Kairo karena harus
menunggui putra bungsunya, Abdullah, menyelesaikan ujian akhir sekolah
menengah. Paswalpres pun menempatkan 10 petugas dan tiga kendaraan untuk
mengamankan rumah Mursi di Zagazig, tak jauh dari Universitas Zagazig
itu.
Mursi juga memerintahkan tidak memasang fotonya di kantor pemerintah
atau di mana saja. Hal itu berbeda dengan kebiasaan pemimpin Arab yang
suka jika fotonya dipasang di mana-mana, bahkan membuat patung dirinya.
Sumber: kompas
0 komentar:
Posting Komentar