PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Alkisah, tersebutlah bahwa seseorang bekerja di sebuah perusahaan properti. Hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun ia terus bekerja di perusahaan itu. Dan ia “menghabiskan” umurnya di perusahaan itu.

Tanpa terasa, umurnya pun semakin menua, dan pisiknya tidak sekuat dulu lagi, maka ia mengajukan surat pensiun dari perusahaan tersebut.


Pihak perusahaan menerima surat pengajuan pensiunnya dengan satu syarat; hendaklah ia membuat rumah satu unit lagi dan setelah itu ia akan pensiun.


Maka ia pun dengan terburu-buru menyelesaikan “order” terakhir itu, dengan harapan segera menyelesaikannya agar ia segera pensiun.



Karena mengerjakan pembuatan rumah itu dengan terburu-buru, tentu saja kualitas rumah yang dibangunnya tidak sekokoh dan seindah rumah-rumah yang ia bangun sebelumnya.


Setelah pembangunan rumah itu selesai, maka ia pun menyerahkan kunci rumah ke perusahaan tempat ia bekerja.


Tanpa dinyana-nyana, pihak perusahaan berkata: “Rumah terakhir itu adalah hadiah perusahaan untuk dirimu”.


Seketika lemaslah sekujur tubuh pak tua, betapa tidak, kalau saja ia mengetahui hal itu, tentulah rumah itu akan ia buat sekokoh dan seindah mungkin. Tetapi .. penyesalan memang selalu di belakang, saat seseorang tidak dapat lagi memperbaiki apa yang sudah terjadi.


Begitulah kira-kira kita dengan amal “ukhrawi” kita. Banyak diantara kita yang dalam melaksanakan amalannya dilakukannya secara terburu-buru, tidak itqan, tidak maksimal, kurang memenuhi syarat dan rukun serta adab-adanya, padahal bukankah seluruh amal itu akan menjadi hadiah untuk diri kita?
Bukankah Allah SWT Maha Kaya, sehingga Dia tidak memerlukan amal kita, justru kitalah yang memerlukannya?


Oleh karena itu wahai saudaraku..
Perbaikilah amal kita, lakukan dengan penuh penghambaan kepada Allah SWT, penuhi syarat, rukun dan adab-adabnya, agar kelak menjadi “hadiah” yang kokoh nan indah di akhir kehidupan kita.
(ditulis dari taujih Syekh ‘Isham Asy-Syayi’). 

[By: Ustd.Musyafa Ahmad Rahim]

 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).