Beberapa waktu yang lalu sejenak kita terpesona dengan adanya tokoh
seperti Dahlan Iskan dan Jokowi, "apakah tidak ada kader PKS seperti
mereka" ? begitu pertanyaan salah seorang simpatisan partai dakwah ini.
Sederhana pertanyaannya, apakah tidak ada tokoh seperti mereka di PKS?.
Jawabannya sederhana, di PKS ada tokoh seperti mereka, bahkan tidak
hanya satu dua orang. Tapi masalahnya adalah, tidak ada media yang
mengekspose. Siapa yang tidak tahu Dahlan Iskan, pendiri Jawa Pos ini
tentu mempunyai kekuatan dan relasi media yang kuat untuk melakukan
penokohan.
Salah satu kader terbaik PKS adalah Ust. Hidayat Nur Wahid, banyak
cerita tentang kiprah beliau. Ini saatnya untuk kita bercerita. Ini
saatnya kita menyampaikan salah satu kader terbaik Bangsa, sosok
negarawan yang memang layak menjadi bagian untuk memimpin Negeri
Indonesia Raya ini.
Kesederhanaan beliau bukan hanya ditampakkan sebagai pencitraan saat
Pilkada saja, tapi sudah jauh dari dahulu beliau lakukan. Dalam tulisan
kali ini sedikit cerita tentang kesederhanaan beliau.
Menurut Cerita salah seorang narasumber, Sekitar Tahun 2007, Pak Dayat,
panggilan akrab Ust Hidayat menjadi salah satu narasumber di sebuah
kampus negri di Jawa Tengah. Kapasitas beliau saat itu adalah sebagai
ketua MPR. Dialog yang berlangsung hangat tiba-tiba senyap dan terhenti
ketika ada bunya Handphone.Tit..tit..tit..tit, seketika hadirin dan para
wartawan terhenyak dan para jurnalis segera mengambil gambar dan
mendekat ke arah sumber suara yang ternyata adalah bunyi HP dari Pak
Dayat. Seorang Ketua MPR, dengan Hand Phone sangat sederhana dan
terkesan Jadul.
Dan Cerita tentang Hanphone Pak Dayat ini pun berlanjut, seperti diceritakan Ust. Cahyadi Takariawan
"Sangat banyak kisah kehidupan keseharian pak Hidayat. Salah satunya
saya dapatkan dari seorang teman yang pernah menjadi asisten beliau saat
menjadi Ketua MPR. Teman ini bercerita, suatu ketika diminta pak
Hidayat membelikan lem alteco. Tanpa bertanya kegunaan lem tersebut,
sang asisten langsung pergi membelikan. Setelah lem diserahkan ke pak
Hidayat, sang asisten penasaran, digunakan untuk apa lem tersebut. Maka
diam-diam ia menyelinap masuk ke ruang kerja pak Hidayat.
Betapa terkejut sang asisten menyaksikan pak Hidayat menggunakan lem
tersebut untuk memperbaiki casing HP beliau yang retak karena
terjatuh.Ia tidak menyangka, seorang politisi senior, seorang Ketua MPR,
masing mengurus casing HP yang pecah. Bukan membeli casing baru, atau
membeli HP baru, namun membeli lem untuk memperbaiki casing yang pecah.
Lagi-lagi, kejadian seperti ini tidak pernah masuk pemberitaan media
massa. Kehidupan beliau sangat sepi dari publisitas. Beliau melakukan
segala aktivitas secara alami, tanpa kemasan branding, atau menyewa
konsultan untuk memperbaiki penampilan atau membayar media planner untuk
mengatur tampilan beliau di media. Semua berjalan sangat alami, tanpa
sentuhan entertainment. Itulah sosok sederhana Hidayat Nurwahid yang
sempat saya kenal." Pungkas Pak Cahyadi.
Diposting oleh
Agus eSWe
0 komentar:
Posting Komentar