PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Mengapa PKS DIAM?
By: Nandang Burhanudin
***

"Assalamu'alaikum. Waduh, ustadz kemana aja neh ... baru bisa Shubuhan?", seorang jamaah yang setia berdiskusi menyapa kangen.

"Waalaikum salam. Biasa pak. Lagi tengok-tengok negeri orang. Menjalin silaturahmi", jawab sang ustadz.

"He he ... berarti gak mengikuti perkembangan tanah air ya tadz. Lagi rame kasus LHI-Ahmad Fathanah-KPK. Dag dig dug tadz .." ungkapnya semangat.

"Tetep ngikutin pak ... kan teknologi dah canggih...", ustaz menjawab kalem.



"Ndak .... satu aja tadz mau tanya. Bukannya kader-kader PKS itu solid dan banyak. Tapi, kok pada adem-ayem aja dibulyy-dihina-dilecehkan. Malah diserang dari sana sini ...", tanyanya polos.

"Waduh .. kurang paham saya ya pak. Hanya saja saya ingat pepatah Arab mengatakan, Inna sukuuta al-aqwiyaa laisa dha'fun. Innamaa huwa furshatun lid-dhu'afaa an yatakallamuu qabla an yasmuthuu lil-abad (Diamnya orang-orang yang kuat, bukan mencerminkan kelemahan. Namun ia memberikan kesempatan kepada orang-orang lemah untuk puas hati berbicara, sebelum mereka dibungkam dan diam selamanya)", jawab sang ustadz tetap cool.

"Wow .. maksudnya?" tanya sang jamaah penasaran.

"Saya prediksi, PKS dan kader-kadernya memilih untuk menahan diri. Tidak terpancing melakukan cap jempol darah. Atau berdemo. Semua percaya diri, kasus yang diderita ustadz LHI dan PKS, hanya serpihan-serpihan saja di balik skenario mafia negeri. Kader-kader PKS memperayakan Jubir-jubir dan tim pengacara untuk menghadapi. Sedangkan yang di bawah, sibuk bekerja dengan penuh cinta dan harmoni. Mengapa? Karena setiap ujian itu semakin mengungkap, mana pejuang sejati, mana yang sekedar ikut menempel, dan mana yang ikut ribut memperkeruh suasana. Jadi saya pikir, suatu saat kasus LHI selesai. Semua penebar fitnah-isu negatif-tuduhan miring, yang pada hakikatnya adalah orang-orang lemah, akan diam seribu bahasa", tegas sang ustadz berapi-api.

"Wow .. kali ini saya harus bilang, mantafks ... pake F ... he he ", ungkapnya bercanda.
"PKS pakepe pak bukan pakeef ... he he ..." canda balik sang ustadz.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).