Wartawan…
Apakah hari ini pena mu masih tajam?
Apakah hari ini otak mu masih jernih membawa berita?
Apakah hari ini hati mu tak berdegub kencang?
Saat apa yang kau tulis, bertentangan dengan hati nurani
Tulislah sesuka hati mu!
Tulislah sesuai perintah tuan besar mu!
Tertawalah terbahak-bahak sepuas mu!
Aku ingin bertanya;
Apakah benar nyali mu hanya menyala ketika masih di bangku kuliah jurnalistik
saja?
Apakah benar pena mu kini makin tumpul membawa kabar tentang kebenaran dan
keadilan?
Pernahkah kau bertanya pada keluarga para nara sumber, tentang pahitnya di
hina, di caci, di maki dan bahkan tiap mata yang memandang seakan ingin
melumat..
Karena.. engkau semakin gemar memutar balikkan fakta
Yang salah kau bilang benar
Dan yang benar kau bilang salah
Aku hanya ingin satu saja di antara kalian wahai para pejuang pena
Yang masih punya nurani
Sebelum tulisan mu naik cetak atau sampai ke redaksi
Ambilah air wudhu dan dirikan sholat sunnah
Setelah itu..
Ajaklah dirimu sejenak untuk berdialog dengan jiwamu dan juga pemilik jiwa mu
Tanyakan pada diri mu, untuk siapa tulisan tersebut di buat?
Apakah untuk si tuan besar yang menggaji mu tiap bulan, lalu kau gadaikan rasa
keadilan?
Jika karena itu engkau menulis,
Sungguh kau masih punya waktu untuk memperbaiki
Sebelum ajal mu tiba
Kemarin pena mu tajam
Seharusnya hari ini dan seterusnya tetap tajam
NB: Untuk para kader PKS, kita juga punya pena, gunakan hatimu agar pena
yang kau tulis membawa kesejukan. Sampaikanlah KEADILAN agar gelombang Cinta
itu di rasakan oleh siapa saja yang membaca, Kerja kita untuk Indonesia Jaya
belumlah usai, bersatu padulah dalam Harmoni yang indah agar Indonesia bisa
lebih Adil dan Sejahtera.
Allahu Akbar!
Abu Umar
Kramat Jati pukul 01:04 Kamis 16 Mei 2013
Diposting oleh
Agus eSWe
0 komentar:
Posting Komentar