PKS, dari Tuduhan Wahabi hingga Korupsi Sapi
****
Ustd. Nandang Burhanudin
Saat sel-sel tarbawi menjelma menjadi PK, kaum Sekuler-Liberal bilang: "Alaah ... paling gak lewat 2 %. Biarkan aja, nanti juga mati sendiri."
Saat berubah menjadi PKS dan meraih dukungan di atas 5 %, kaum Sekuler-Liberal bilang, "Alah kaum ekslusif ... anti tanah air ... maklum gerakan ultranasional ... melebihi transnasional ... Waspada .. hati-hati ... "
Saat soliditas internal fokus pada: bersih, peduli, profesional. Sedang parpol lain bubar jalan, gontok-gontokkan, dan saling bersaing meraih pengaruh, kaum Sekuler-Liberal bilang, "Gak bersih .. gak peduli ... gak profesional ... sama aja. Tuh buktinya, ada mantan pendirinya yang hengkang."
Saat membuka diri menjadi partai terbuka, kaum Sekuler-LIberal kelimpungan. Terlebih gerakan massif atas landasan Cinta-Kerja-Harmoni digalakkan. Kaum sekuler-liberal terinspirasi Sapi yang sejak lama menjadi simbol kehebohan di masa lalu. Maka muncullah Sapi Gate.
Itu komentar kaum sekuler-liberal. Sedang dari pencaci-pendengki- komen-komen kurang lebih tak keluar dari kosa kata: munafik-kafir-keluar dari Islam, anti syariat.
Ternyata, tugas kita bukan mengikuti irama yang ditabuh orang lain. Namun fokus pada agenda-agenda nyata yang terukur, transparan, dan terasakan khalayak publik.
Itulah tugas para gubernur, bupati, anggota legislatif. Jangan hanya diam waktu sidang soal rakyat. Juga jangan biarkan kader-kader di bawah kering kepanasan, busuk kehujanan!
0 komentar:
Posting Komentar