PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

by @Fahrihamzah 

  1. Pagi, sedikit saya komentari kenapa kita perlu membangun narasi alternatif untuk menolak kebijakan energi ini.

  2. Karena kita tidak mau publik disalahkan dan rakyat dimasukkan sebagai beban anggaran APBN.

  3. Saat bergabung dengan komisi tujuh awal tahun lalu, saya langsung ajukan gugatan atas kesalahan kebijakan.

  4. Jero wacik memang menteri baru tetapi presidennya kan orang lama. Maka gugatan itu saya ajukan kepada kabinet.

  5. Gugatan itu sederhana terkait 3 aspek kebijakan yg gagal; gagal produksi, gagal distribusi dan gagal konsumsi.

  6. Sisi produksi gagal karena produksi energi terutama yg menyangkut hajat rakyat gagal alias merosot terus.

  7. Kebijakan distribusi juga gagal karena infrastruktur bagi jenis2 energi murah dan terbarukan tidak dibuat..

  8. Dan akhirnya gagal konsumsi karena rakyat dipaksa memakan energi mahal sambil diomelin boros subsidi..

  9. Tiba2 lagi setelah 9 tahun berkuasa @presidenSBY masih menyalahkan subsidi? Seolah negara berdosa dan rakyat salah?

  10. Padahal konsumsi energi harus dilihat sebagai sumber kekuatan rakyat dan konsolidasi sektor industri berbasis rakyat.

  11. Dan konsumsi yg besar ini adalah predictable dari awal kok.. indonesia sedang menikmati "demographic bonus"..

  12. Angkatan/generasi produktif di indonesia sedang tumbuh pesat dan mereka memang haus energi sebagai konsumsi produktifnya...

  13. Saya kritik kampanye penghematan sebab itu bukan tugas SBY...TAPI itu akibat kepanikan pemerintah oleh konsumsi rakyat..

  14. Gara2 kritik yg sy katakan ke jerowacik itu, saya ditegur SBY melalui seorang menteri PKS yg ditelponnya langsung.

  15. Tapi kebijakan 9 tahun tidak berubah maka sikap saya tidak berubah...Tolak kenaikan BBM!! 


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).