PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

Yang umum dari pikiran yang ada  dalam benak orang ketika PKS masih berada dalam koalisi setgab adalah asyik nyaman dengan jabatan 3 mentri. Lumayan gaji besar, mungkin juga asumsi proyek-proyek yang besar di kementrian. Sehingga sering didengar kritikan:  “Dukungan dan kepercayaankepada PKS Cukup Besar. Sangat Aneh bila PKS lebih memilih jabatan mentri, demi harta & jabatan PKS asyik masuk dalam Pemerintahan. PKS lebih pas menjadi oposisi saja. Cabut saja mentri-mentri PKS dari kabinet!” kritikan ini menggambarkan betapa PKS akan tinggi pamornya bila menjadi oposan saja seraya mencabut posisi kadernya dari posisi mentri. Tidak luput kritikan ini dilengkapi dengan warna lain yaitu dianggap PKS bermuka dua. Disatu sisi bagian dari koalisi, di sisi lain sering bersebrangan dengan democrat sebagai partai utama pembesut SBY sebagai presiden RI.
Turunan dari kritik di atas cukup banyak. Mulai dari yang ringan-ringan saja, sampai yg di luar batas kesopanan.


Penulis sendiri menganggap, bisa jadi PKS akan terlihat lebih garang, dan harum namanya bila PKS menjadi Oposisi dan ini baik bagi pencitraan PKS.

Benarkah seperti itu?. Dan mengapa sejauh ini PKS memilih tetap dalam koalisi dengan arti tetap menjadikan kadernya sebagai mentri di kabinet SBY?.

Sebagai seorang kader, saya berupaya menjelaskan apa alasan PKS memilih tetap berada dalam koalisi. Tentunya ini hanya sekedar analisa seorang kader saja dan penjelasan saya sebagai kader ketika ditanya simpatisan tentang hal ini, jadi ini bukan penjelasan resmi pengurus pusat Partai Keadilan Sejahtera. Mari kita cermati..

Perlu dipahami terkait PKS, antara Koalisi dan oposan itu:

1.      Menjadi Oposan sangatlah nyaman, tidak membuat kadernya ditingkat Legislatif dipecat dan menjadi legislative mendapatkan gaji yg cukup layak dan halal. tentunya gaji ini sama sekali dianggap “samenel” utk menggerakan roda partai. Menjadi oposan juga mengganggu status eksekutif daerah hasil pilkada.

2.      Sebagaimana telah dijelaskan, di tengah masyarakat Indonesia yang mudah terkena euphoria, setiap oposan dianggap baik untuk pencitraan, terlebih di tengah presepsi kurang baik dari masyarakat kepada pemerintahan yang berjalan saat ini. Bahkan “oposan sekarang yang dulu eksekutif” tetap dianggap mulia, padahal ketika memegang amanah eksekutif dahulu, dosa dosa politiknya bisa jadi lebih besar daripada sekarang. Alias pembanding masa kini dan dulu yang tidak akurat. Satu saja dari sekian banyak contoh ungkapan “lebih enak zaman orba, segala murah, Negara lebih berdaulat”. Padahal bocornya asset kaya emas di papua yang menjadi tambang Freeport dimulai di era orba”. Dan sangat sulit mengusirnya sekarang, baik secara diplomatis atau pun militer (dan mana berani lagi?.).

3.      Menjadi bagian dari koalisi (dalam arti menjabat eksekutif seperti mentri), pada dasarnya justru sangat tidak nyaman. Betul memiliki gaji yang lumayan. Tapi justru sangat tidak nyaman. Kasus kebijakan mengurangi impor daging menjadi contoh yang tepat. Apa yang terjadi dgn mentan suswono yg sudah menjadi bagian dari korban bullying kasus suap impor sapi?. Padahal publik di sisi lain mengetahui persis sebagaimana diwakili guru besar UNPAD Professor Romil,yang intinya “Kenyataannya Impor daging dari tahun ketahun turun, dan mentan suswono menolak penambahan impor daging”.

4.      Sempat juga dialami oleh menkominfo TifatulSembiring, kasus pemerasan oleh LSM telekomunikasi kepada Indosat (IM2). Ujung isunya, tifatul sembiring dianggap terlibat merugikan Negara hingga trilyunan karena urusan bandwith.

5.      Berapapun gaji seorang mentri sangatlah tidak cukup untuk menggerakan roda partai. Coba bayangkan utk aksi kemanusiaan afghan, Iraq atau palestina saja, yang bisa menghadirkan ratusan ribu orang. Bila digunakan logika yang umum ada di Indonesia, untuk mendatangkan 1 org dgn biaya 200 rb per orang (uang saku, transport, dan konsumsi), maka dibutuhkan danasekitar 20.000.000.000 alias 20 milyar. Bisakah dibayar dgn gaji seluruh mentri atau dpr/d dari PKS? sama sekali tidak,.ini belum kegiatan partai lainnya. Bila KPK menggunakan cara penetapan TPPU terhadap LHI, maka dengan ada demo seperti di atas pun KPK bisa menetapkan pasal korupsi yaitu: "sekali demo butuh dana 20 milyar, ini ditetapkan sebagai TPPU, bila itu bukan hasil korupsi, silahkan dibuktikan di persidangan."

Lantas apa yang dijadikan Acuan untuk menentukan Koalisi atau Oposan? Sebetunya sederhana saja, yaitu PKS adalah partai Dakwah..Maksudnya?.

Konsep dakwah itu tidak boleh dengan pertimbanganpencitraan, tidak juga nyaman atau tidaknya urusan gaji dan fasilitas, ataugaya gayaan bila berposisi sebagai oposan, Atau “tampil susah” agar orangbanyak menjadi iba. Tapi prinsip dalam da’wah itu adalah “keberadaannya harusmengurangi mudhorot dan menambah maslahat”. Sebaliknya bila harus keluar darisetgab (koalisi), pertimbangannya pun harus “ketiadaannya mengurangi mudhorot, danmenambah maslahat”. Itu saja prinsip da’wah yang tentunya harus diupayakan PKSyg memiliki jargon partai Da’wah Islam.

Apa bukti hal ini yang menjadi pertimbangan dalam halkoalisi atau opisisi oleh PKS?. Mari cermati beberapa hal ini seputarkeberadaan mentri-mentri dari PKS di cabinet pimpinan presiden SBY:

Kenaikan HPP Gabah [besutanSuswono]
Mungkin Bagi sebagian orang ini tidak dianggap penting.Padahal justru sangat penting. Kunci carut-marutnya impor beras dahulu bisajadi harga HPP Gabah yang tidak layak. Karena bila bulog tidak memberikan hargayang layak untuk HPP Beras, yang terjadi para petani menjual langsunggabah/berasnya ke pasar. Akhirnya stok di bulog sedikit. Dan ini artinya “StokCadangan Beras Nasional Kritis” dan tentunya undang undang menuntun WAJIB IMPORBERAS. Ini mainan pejabat orba. Saat itu kita ingat betul, gudang-gudang berasbulog dipenuhi beras busuk. Karena stok gudang nasional menumpuk dan tidakterpakai. Karena masyarakat lebih memilih beras yang beredar di pasar karenakelayakan/kualitas beras, dan stok di pasar pun banyak. Ini jelas menunjukanmaslahat. Impor beras dalam konteks utk stok bulog tentunya menggunakan danaAPBN. Dan yang lebih penting lagi adalah, ketergantungan Impor itu sangat tidakmendidik mental bangsa untuk mandiri. Apapun bentuk impor tersebut. 

Siapa lagi yang akan melindungi hajat hidup para petanikalau bukan pemerintah nya sendiri?. Terus terang saja Saya tidak begitu yakinkebijakan ini akan dipertahankan bila mentrinya diluar dari PKS.  
 Belakangan FAOmemberikan apresiasi atas kerja suswono yang membuat Indonesi menjadi Negara yangberprestasi menghadapi krisis pangan dunia. Tegasnya berhasil mencapai targetMillenium Development  Goals (MDGs). Dirjen FAO mengungkapkan : “Kebijakandan program Anda adalah faktor yang sangat signifikan dalam upaya melawankelaparan di Indonesia,” tegas Graziano, yang tidak lain adalah adik mantanPresiden Brazil Lula da Silva ini.

Menekan Impor DagingSapi.
 Indonesia sebagai Negarasubur bukanlah tempat yang tidak mungkin menghasilkan Sapi dengan kualitasyang  baik. Suswono membesut 2014 tahunswasembada daging sapi. Dan import dari tahun ketahun semakin turun.  Inilah kasus gonjang-ganjing yang membuat PKSbanyak dibullying. Mulai dari isu impor sendiri yang mana utk infotainment gossipartis perempuan dengan berbagai jenisnya, plus masih menyebarkan berita bohongbahwa suswono menambah impor daging dgn kasus suap yang membelitnya. Sampai saatini, Suswono masih bersikukuh bahwa wacana impor daging tidak perlu dibukalagi. Dan belakangan Alhamdulillah yang membesut agar impor daging 2013dibuka/ditambah bukanlah Suswono. Tapi justru dari mentri mentri terkait lainnya.

 PNBP Menkominfo yang terus meningkat.
Perlu diketahui Negara ini adalah Negara yang kaya raya. Kayaakan SDA dan SDM. Tapi beban utang luar negri membuat Negara ini tidak lincahuntuk semakin berkembang. Selain itu sangat banyak deal-deal investasi yangmembuat keuntungan menjadi dominan dimiliki pihak swasta asing. AlhamdulillahMenkominfo dapat terus meningkatkan pendapatan Negara. Setidaknya ini sekilasinfo : “"Semenjak broadband dikembangkantahun 2009 PNBP naik menjadi Rp10,5 triliun. Tahun 2010 kita dapat Rp2,8triliun untuk mengembangkan ini, kemudian kita berikan PNBP Rp12,8 triliun.Tahun ini, target PNBP sebesar Rp13-15 triliun, jadi efeknya luar biasa,"ungkap Tifatul dalam acara Broadband Indonesia Forum diHotel Kempinski, Jakarta, Rabu (21/9/2011).”” Dunia IT adalah dunia rekayasateknologi.  Sekedar pembanding ESDMmemasang target di sekitar 29Trilyun saja di tahun 2012. Padahal departemen inimengelola seluruh mineral dan energy (eksplorasi) yang ada di Indonesia.

Masih ada banyak prestasi mentri-mentri PKS, yang menurut saya relative jarang dijumpai di mentri lain. Prestasi kongkrit sekalipun belumtentu popular,. insyaAllah lain waktu saya cantumkan.
Saya yakin inilah yang membuat keputusan PKS tetap atautidak nya berkoalisi di setgab. Yaitu pertimbangan maslahat dan mudhorot bagibangsa Indonesia. Bukan sekedar jabatan mentri, karena posisi pencitraan justrubila posisi PKS berada sebagai oposisi. Urusan zona nyaman, mana nyaman satutim dengan partai yang kasus-kasusnya lebih terang benderang seperti hambalang,wisma atlit?.

Dibalik itu atas prestasi-prestasi di atas, saya yakin akan muncul resistensi agar prestasi prestasi mentri PKS tidak tercapai. Satu contohsaja,. Impor beras. Dibalik jor-joran impor beras menggunakan dana APBN,kemungkinan mafia impor beras pun akan bermain di sana. Jadi usaha membocorkanuang Negara lewat sisi ini bisa saja besar.

[FB: deddy.armyadialkinclongi]




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).