PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

MURSI DIKUDETA: HIKMAH DAN TABIR YANG TERKUAK
By: Nandang Burhanudin

 
Suatu hari Imam Hasan Al-Banna ditanya, "Mengapa Anda mengalah dan tidak melakukan balas dendam, saat mujahidin IM DIJEBLOSKAN ke penjara dan dihukum gantung saat pulang dari medan jihad Palestina?" Beliau menjawab, "Sangat mudah bagi kami melakukan kudeta dan menggantikan penguasa. Tapi, kami melihat negara-negara sekitar Mesir tidak siap menerima kenyataan jika kami yang mengkudeta."

Saya optimis, IM akan kembali menjadi pihak yang paling dirugikan. Saat ini penangkapan marak dilakukan. Namun, IM sukses membuka kedok di balik semua tabir yang setahun lalu tertutup. Tabir yang tersingkap itu adalah;



1. Membuka sikap Salafy yang di partai ANNUR. Salafy yang dahulu memfatwakan HARAM memberontak kepada pemerintahan sah, namun kini ia melakukannya.

2. MEMBUKA tabir Abdul Futtuh yang dahulu aktif melawan rezim militer, namun kini ia mendukung rezim militer.

3. Membuka tabir El-Baradai, Amr Mousa, Hamdi Shabahi yang meneriakkan demokrasi, namun mereka menolak demokrasi bila IM pemenangnya.

4. MEMBUKA tabir Hizbut Tahrir yang selalu thalabunnushroh kepada militer untuk menerapkan syariah dan khilafah, namun ia malah anti Morsi yang dikudeta militer yang anti syariah, antimasjid,dan membiarkan pembunuhan.

5. Membuka tabir negara-negara TETANGGA seperti Saudi, UAE, Kuwait, jordania, Syiria, Iran, Irak yang memang tak ikhlas arus gerakan IM menggelinding dan menjadi leader di Timteng.

Bagi saya, IM di Mesir akan memilih dipenjarakan daripada mengorbankan nyawa rakyatyang euforia dengan kebodohan yang dijejalkan media. Suatumasa, rakyat akan mencari IM. ALLAHUMMA QAD BALLAGHTU...FASYHAD




0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).