PERINDU SYURGA

Hati bersatu karena kerinduan pada Illahi

DR. 'Ala Shadiq menganalisa, mengapa kaum sekuler-liberal-muslim ambigu di Mesir tak pernah ada niat baik mengikuti jalur legal dalam memperjuangkan aspirasinya. Hingga yang terjadi adalah: kontraproduktif; memperjuangkan demokrasi dengan anarki, membela hak dengan mencederai hak orang lain, memperbaiki negara dengan premanisme.

Kemarin, 27-2-12, kaum sekuler-liberal-muslim ambigu mendeklarasikan memboikot Pemilu Parlemen 26 Maret yang akan datang. Mereka terus memperburuk keadaan dengan berbagai isu, kekacauan, dan anarkisme media agar terkesan Mesir dalam keadaan chaos.

Mengapa menolak Pemilu Parleman? Jawabannya:
1. Kaum liberal-sekuler-muslim ambigu yakin, pemenang dari 498 kursi -400 kursi dipastikan akan dimenangkan oleh IM-Salafy-dan partai Islam lainnya.

2. Ketika Parlemen terbentuk, maka lembaga negara telah berfungsi kembali, yang selama ini berada di pundak Moursi sebagai kepala negara, maka wewenang legislatif dan penentuan masa depan pemerintahan akan ditanggung renteng dengan 400 anggota parlemen.

3. Tentu ketika trias politica berfungsi normal, kaum sekuler-liberal-muslim ambigu akan lebih sulit "menyerang" 400 anggota parleman daripada saat ini yang hanya menyerang Moursi secara pribadi dan IM secara organisasi.

Dari kasus Mesir ini kita makin banyak belajar:

1. Meningkatkan daya jelajah dan daya hujam dari dakwah kita, agar umat semakin
paham, bahwa masa depan tidak bisa dititipkan kepada kaum sekuler-liberal-muslim ambigu.

2. Meningkatkan raihan dukungan semaksimal dan seoptimal mungkin, agar leluasa bergerak.

3. Menyiapkan jiwa-jiwa yang orientasinya akhirat untuk mengisi jabatan-jabatan publik.

4. Menang mutlak saja tidak cukup. Tapi juga harus disiapkan komunikasi 4 penjuru: masyarakat awam, militer, internal, dan lawan politik.

Jadi memang tidak ada kata "berhenti" dalam berjuang.
[Ustd.Nandang Burhanudin]
 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Perindu Syurga

Perindu Syurga
Cinta Kerja Harmoni

Arsip Tulisan

About Me

Followers

Pageviews

Hikmah Hari Ini

“Saya bersama kalian, saya berada diantara kalian, untuk memegang teguh syari’at Undang-undang. Kita mencintai Rab Kita melebihi tanah air kita, dan kita berbuat adil, adil dengan apa yang kita katakan. Kami menginginkan kemerdekaan dan keadilan untuk anak anak kita.” (Muhammad Mursi).