Di ALAM situasi yang serbaenak saat ini,
terutama karena negara mengalami delegitimasi
Setelah dibukanya kran reformasi dan demokrasi
Rakyat bebas menyatakan tuntutan akan kebebasan dan hak asasi
Pascareformasi, dunia yang dulu tabu kini menjadi haru biru
Pascareformasi, demostrasi dulu diharamkan kini menjadi tren aksi
SIapapun memiliki Kebebasan untuk menyampaikan pikiran dan pendapatan yang dilindungi undang-undang
Bebas berpendapat haram demokrasi
Namun halal untuk pendapatan dari demokrasi
Bebas mencaci maki keadaan bahkan pemerintahan
Namun sangat sopan saat dilantik dan diambil sumpah jabatan
Bebas mengatakan Pancasila Thogut,
Namun marah jika naik pangkat tak ikut
Bebas mendoktrin UUD undang-undang kapitalis
Namun ketika ada RUU Ormas tak kuasa menangis
Sungguh demokrasi kata yang selalu dibenci namun dirindu, terutama oleh kaum ambigu.
Saat demokrasi dibenci, 1001 dalil dihadirkan.
Saat demokrasi dirindu, 1001 dalih didatangkan.
Oh ternyata ... haram-halal, thogut itu ada karena ketakutan "jatah" diambil yang lain.
Oh ternyata ... hari-hari dianggap usang jika "syahwat kepentingannya" tak diperhatikan.
Pantas saja ... alam pun sangat enggan menengok cakrawala yang digembar-gemborkan.
Bahkan klaim-klaim pun ibarat daun kering yang mulai berjatuhan.
Mungkin itulah akibat perjuangan yang hanya klaim dan kalam.
[Ustd. Nandang Burhanudin]
0 komentar:
Posting Komentar